Titik Balik Michiko: Dari Ambisi Kedokteran ke Studi Hubungan Internasional di UI
Dari Kedokteran ke Diplomasi: Kisah Michiko Meraih Impian di UI
Perjalanan Michiko Angelique Jap, seorang siswi SMA yang awalnya bercita-cita menjadi dokter, mengalami perubahan arah yang tak terduga. Kegagalan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 membuka jalan baginya menuju program studi Hubungan Internasional (HI) di Universitas Indonesia (UI) melalui jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB).
Michiko, yang sebelumnya menempuh pendidikan di SMA Negeri Unggulan MH Thamrin Jakarta, telah lama memendam keinginan untuk berkecimpung di dunia medis. Cita-cita menjadi dokter, yang telah tertanam sejak Taman Kanak-Kanak (TK), menjadi motivasi utamanya dalam belajar. Namun, hasil tes minat dan bakat yang diikutinya justru memberikan gambaran yang berbeda.
Konsultasi dan Kebimbangan
Perbedaan antara minat dan bakat yang terungkap dalam tes tersebut menimbulkan kegelisahan dalam diri Michiko. Ia pun mencari bimbingan dari guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolahnya. Meskipun disarankan untuk mempertimbangkan bidang sosial dan humaniora (soshum), Michiko tetap bersikukuh untuk memperjuangkan impiannya di Fakultas Kedokteran (FK) atau Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Keyakinannya didukung oleh status sekolahnya sebagai school of science, yang semakin memantapkan tekadnya untuk meraih cita-cita di bidang sains.
Kegagalan UTBK dan Peran Restu Orang Tua
Dengan keyakinan yang kuat, Michiko tetap memilih FK dan FKG saat mendaftar UTBK-SNBT. Namun, hasil yang diterimanya tidak sesuai dengan harapan. Kegagalan tersebut menjadi pukulan berat baginya. Di tengah kekecewaan, ibunya memberikan saran untuk mempertimbangkan pilihan lintas jurusan. Saran ini membuka mata Michiko, yang kemudian menyadari pentingnya restu orang tua dalam setiap langkah yang diambil.
"Belajar dari pengalaman UTBK yang sudah enggak mendengarkan orangtua, karena restu mereka nomor satu. Aku coba menuruti dan pilih prodi Hubungan Internasional ketika daftar PPKB UI," ungkap Michiko.
PPKB UI: Peluang Baru di Bidang Hubungan Internasional
Dengan waktu yang terbatas, Michiko mendaftar PPKB UI pada tanggal 1 Juni 2025. Keputusan untuk beralih jurusan diambilnya dalam waktu kurang dari sebulan. Berbekal nilai rapor yang memuaskan, ia mencoba peruntungannya dalam seleksi PPKB UI. Tanpa disangka, ia berhasil lolos dan diterima di program studi Hubungan Internasional.
Dukungan dari teman-teman dan keluarga semakin memantapkan keputusannya. Mereka menilai bahwa program studi ini sesuai dengan kepribadian Michiko yang senang membangun jaringan dan bertemu dengan orang baru. Meskipun perubahan jurusan ini terasa cepat, Michiko kini telah memiliki mimpi dan ambisi baru.
Semangat untuk Kesetaraan Pendidikan
Michiko menyadari bahwa ia mendapatkan banyak fasilitas yang mendukung pendidikannya. Ia juga merasa mudah dalam memahami materi perkuliahan. Namun, ia juga menyadari bahwa tidak semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas. Kesadaran ini menjadi motivasinya untuk memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi semua anak di Indonesia.
"Ternyata enggak semua orang bisa menjangkau pendidikan yang bagus, tapi itu yang jadi motivasi aku biar segera, nantinya, semua anak punya hak yang sama dalam hal pendidikan, khususnya memperoleh pendidikan yang paling layak," pungkasnya.
Kisah Michiko menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang mengalami kegagalan dalam meraih cita-cita. Perubahan arah yang diambilnya membuktikan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan baru yang penuh dengan potensi dan peluang.