Antisipasi Konflik Iran-Israel, Jepang Siagakan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warga
Pemerintah Jepang meningkatkan kesiapsiagaan dalam menanggapi potensi eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Langkah ini diwujudkan dengan penempatan pesawat militer di Djibouti sebagai bagian dari rencana evakuasi warga negara Jepang dari kedua negara tersebut.
Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sehubungan dengan meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah. Pemindahan pesawat militer Jepang, yang dikenal sebagai Self-Defense Forces, ke Djibouti bertujuan untuk mempercepat respons jika diperlukan evakuasi darurat.
Kedutaan Besar Jepang di Iran dan Israel telah menyusun rencana evakuasi menggunakan bus. Rencananya, warga negara Jepang akan dievakuasi ke negara-negara tetangga yang lebih aman. Hayashi menekankan bahwa pelaksanaan evakuasi dapat dimulai secepatnya pada hari Kamis. Namun, detail lebih lanjut mengenai rencana tersebut dirahasiakan demi alasan keamanan.
Menurut data dari Kementerian Luar Negeri Jepang, terdapat sekitar 1.000 warga negara Jepang yang menetap di Israel dan sekitar 280 orang di Iran. Menteri Pertahanan Jepang, Jenderal Nakatani, menyatakan bahwa pesawat angkut C-2 akan disiagakan untuk merespons dengan cepat jika pengangkutan warga negara Jepang diperlukan.
Sebelumnya, media Jepang melaporkan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan evakuasi sekitar 90 orang dari Iran, termasuk warga negara Jepang dan keluarga mereka, menggunakan bus. Selain itu, operasi terpisah juga sedang dipersiapkan untuk mengevakuasi warga negara Jepang dari Israel ke Yordania. Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah Jepang dalam melindungi warganya di tengah situasi yang tidak pasti di Timur Tengah.
Upaya ini mencerminkan komitmen Tokyo untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga negaranya di luar negeri, terutama di wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami konflik. Dengan menyiagakan pesawat militer dan mempersiapkan jalur evakuasi darat, Jepang berupaya meminimalkan risiko yang mungkin dihadapi warganya jika situasi memburuk.
Fokus utama saat ini adalah pemantauan situasi secara cermat dan koordinasi erat antara pemerintah Jepang, kedutaan besar, dan otoritas terkait di wilayah tersebut. Kesiapsiagaan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada warga negara Jepang yang berada di Iran dan Israel, serta memastikan bahwa mereka dapat dievakuasi dengan cepat dan aman jika diperlukan.