Harmoni dalam Perbedaan: Paduan Suara Gereja Meriahkan Penutupan STQH Maluku Utara
Penutupan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-28 tingkat Provinsi Maluku Utara (Malut) menjadi momen istimewa dengan hadirnya penampilan dari paduan suara wanita Gereja Galala. Acara yang berlangsung di Astaka Masjid Shaful Khairaat, Sofifi, Maluku Utara, pada Rabu (18/6/2025) malam tersebut, diwarnai dengan alunan harmoni yang menyatukan perbedaan.
Lantunan merdu dari paduan suara gerejawi menggema di ruang yang biasanya diisi dengan ayat-ayat suci Al-Quran. Kehadiran mereka bukan sekadar pengisi acara, melainkan sebuah simbol kuat akan toleransi dan kerukunan antar umat beragama yang terjalin erat di Maluku Utara. Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, mengungkapkan bahwa partisipasi Paduan Suara Gereja Galala adalah bukti nyata bahwa toleransi di Maluku Utara bukan sekadar wacana, melainkan nilai yang hidup dan dipelihara bersama.
Penampilan ini menjadi representasi keharmonisan, di mana perbedaan keyakinan tidak menjadi penghalang untuk saling menghormati dan mendukung. Sambutan hangat dari masyarakat yang hadir menjadi cerminan keterbukaan dan semangat saling menghargai yang menjadi ciri khas warga Maluku Utara.
Gubernur Sherly Tjoanda Laos menekankan pentingnya terus mendorong ruang-ruang inklusif seperti ini sebagai bagian integral dari pembangunan karakter sosial masyarakat. Toleransi, menurutnya, bukan hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari, termasuk dalam acara-acara keagamaan.
Panggung STQH Maluku Utara sekali lagi membuktikan bahwa keragaman adalah kekuatan. Suara paduan suara gereja yang lantang di tengah forum Islam menegaskan bahwa perbedaan bukanlah pemisah, melainkan justru menjadi pengikat dalam persaudaraan yang sejati. Kehadiran mereka menjadi penanda bahwa Maluku Utara mampu merayakan perbedaan dalam bingkai kebersamaan.