Libur Lebaran Sekolah 2025 Diperpanjang: Strategi Pemerintah Atasi Kemacetan Mudik

Libur Lebaran Sekolah 2025 Diperpanjang Menjadi 20 Hari: Upaya Mengurai Kemacetan Mudik

Pemerintah resmi memperpanjang masa libur Lebaran 1446 H/2025 M bagi sekolah, madrasah, dan satuan pendidikan keagamaan lainnya menjadi 20 hari. Keputusan ini diumumkan Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, dalam konferensi pers seusai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri 1446 H/2025 M di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jakarta, Rabu (12/3/2025). Perubahan ini, yang awalnya direncanakan dimulai pada 24 Maret 2025, dimajukan menjadi 21 Maret 2025, guna mengakomodasi libur akhir pekan dan libur nasional lainnya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengantisipasi dan mengurangi kepadatan arus mudik Lebaran.

Menag Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa perpanjangan libur ini bertujuan utama untuk memberikan ruang yang lebih leluasa bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik. Dengan rentang waktu libur yang lebih panjang, diharapkan kepadatan di jalan raya dapat dikurangi secara signifikan. "Perubahan jadwal libur ini memberikan ruang waktu perjalanan mudik lebih panjang, kurang lebih 20 hari, sehingga diharapkan dapat meredam potensi kemacetan," ujar Menag. Selain itu, penyesuaian jadwal juga mengakomodasi libur akhir pekan dan libur Nyepi yang berdekatan dengan hari raya Idul Fitri, menciptakan periode libur panjang yang terintegrasi.

Kemenag Siapkan Fasilitas Dukungan Mudik

Tidak hanya fokus pada penyesuaian jadwal libur sekolah, Kementerian Agama (Kemenag) juga turut berperan aktif dalam memastikan kelancaran arus mudik. Kemenag telah menginstruksikan masjid-masjid di sepanjang jalur mudik untuk menyediakan berbagai fasilitas bagi para pemudik. Hal ini selaras dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk memberikan bantuan kepada para musafir. "Masjid-masjid yang dilalui jalur mudik diharapkan menyediakan air minum gratis, karena dalam hukum Islam, musafir dianggap sebagai mujahid yang berhak mendapatkan pertolongan," terang Menag Nasaruddin Umar, yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.

Fasilitas yang diimbau untuk disiapkan meliputi:

  • Air minum gratis
  • Dapur kecil untuk ibu menyusui
  • Tempat istirahat yang nyaman
  • Kamar khusus perempuan
  • Ruang pengisian daya handphone dan kendaraan listrik
  • Toilet yang bersih dan terawat

Menag juga menekankan pentingnya peran masjid sebagai tempat peristirahatan yang representatif bagi para pemudik, sehingga mengurangi beban pada rest area di jalan tol dan mencegah penumpukan kendaraan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Kemenag dalam mendukung kelancaran dan kenyamanan perjalanan mudik Lebaran 2025.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan libur Lebaran 2025 selama 11 hari berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri. Namun, dengan perpanjangan ini, masa libur sekolah menjadi jauh lebih panjang, memberikan waktu lebih bagi keluarga untuk berkumpul dan merayakan Idul Fitri.

Surat Edaran Bersama (SEB) yang memuat jadwal libur terbaru untuk sekolah, madrasah, dan satuan pendidikan keagamaan akan segera diinformasikan setelah proses finalisasi dan penandatanganan oleh tiga menteri terkait.