Wamen PKP Jajaki Potensi Rumah Prefabrikasi Guna Genjot Program Sejuta Hunian

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke fasilitas produksi Tatalogam Group yang berlokasi di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat. Agenda utama kunjungan tersebut adalah untuk meninjau secara langsung proses pembuatan rumah prefabrikasi, sebuah solusi konstruksi yang dinilai berpotensi mempercepat penyediaan hunian layak di Indonesia.

Dalam tinjauannya, Fahri Hamzah tidak hanya berfokus pada proses produksi baja galvalum dan baja ringan yang menjadi bahan utama, tetapi juga menaruh perhatian khusus pada sistem rumah prefabrikasi atau yang lebih dikenal dengan rumah instan. Menurutnya, konsep rumah prefabrikasi ini sangat relevan dan menjanjikan dalam mendukung percepatan program pembangunan hunian yang saat ini tengah digencarkan oleh Kementerian PKP. Apalagi, Kementerian saat ini tengah berupaya merealisasikan target Program Sejuta Rumah, yang mencakup penyediaan hunian di berbagai wilayah, mulai dari kawasan pesisir, perkotaan padat penduduk, hingga wilayah perdesaan.

"Saat ini, kami sedang mempersiapkan pembangunan sekitar satu juta unit rumah. Prioritas utama kami adalah pembangunan rumah vertikal," ujar Fahri Hamzah dalam keterangan resminya.

Ia menjelaskan bahwa dengan mempertimbangkan keterbatasan lahan yang semakin terasa, konsep hunian bertingkat yang ekonomis, cepat dibangun, dan tetap memenuhi standar kesehatan menjadi solusi yang paling realistis untuk mengatasi permasalahan permukiman di wilayah perkotaan. Fahri juga menyoroti pentingnya pembenahan kawasan kumuh dan penataan wilayah pinggiran sungai sebagai bagian integral dari upaya peningkatan kualitas hunian.

Direktur PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh pemerintah dalam menyediakan hunian yang memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Ia menekankan bahwa rumah prefabrikasi yang diproduksi oleh perusahaannya memiliki keunggulan dalam hal keterjangkauan harga dan ketahanan terhadap gempa.

Stephanus menambahkan bahwa sistem modular berbasis baja ringan memiliki potensi besar dalam mendukung kesuksesan Program Sejuta Rumah. Ia berharap dapat menjalin kerjasama yang erat dengan pemerintah, termasuk dalam merancang pilot project nasional untuk pengembangan rumah hunian vertikal yang menggunakan material baja ringan.

"Kami sangat berharap kedepannya akan ada pilot project pengembangan rumah yang disertai dengan pengujian teknis bersama antara Kementerian PKP, asosiasi terkait, dan pelaku usaha. Tanpa adanya regulasi yang akomodatif, inovasi di sektor ini tidak akan berkembang secara optimal," tegasnya.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut adalah Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PKP, Edward Abdurrahman, beserta jajaran pejabat terkait lainnya. Selain itu, hadir pula Komisaris Tatalogam Group, Wulani Wihardjono Rismono, serta jajaran manajemen dari PT Tatalogam Lestari dan PT Tata Metal Lestari, yang merupakan bagian dari Tatalogam Group.