Ekspansi Agresif Jaringan 5G Telkomsel: Strategi dan Tantangan
Ekspansi Agresif Jaringan 5G Telkomsel: Strategi dan Tantangan
Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia, telah menunjukkan komitmen kuatnya dalam pengembangan infrastruktur 5G. Perluasan jangkauan jaringan 5G secara signifikan ke wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi) menunjukkan strategi ekspansi yang agresif dibandingkan operator seluler lainnya. Langkah ini tidak terlepas dari pertimbangan matang dan strategi yang terukur untuk memastikan pemanfaatan sumber daya yang efisien dan efektif. Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menjelaskan bahwa spektrum frekuensi merupakan aset berharga bagi operator seluler, dan Telkomsel telah menerapkan strategi penggunaan spektrum yang optimal.
Salah satu tantangan utama dalam pengembangan jaringan 5G adalah keterbatasan spektrum frekuensi yang tersedia. Layanan 5G membutuhkan lebar pita yang jauh lebih besar dibandingkan 4G. Untuk mengatasi hal ini, Telkomsel telah melakukan analisis mendalam mengenai penetrasi handset 5G di setiap wilayah sebelum melakukan ekspansi. Strategi ini bertujuan untuk meminimalisir pemborosan spektrum dengan memastikan adanya permintaan yang cukup dari pengguna sebelum mengalokasikan sumber daya yang signifikan ke jaringan 5G. Indra Mardiatna menjelaskan bahwa alokasi spektrum ke 5G dilakukan di area dengan penetrasi handset 5G yang cukup tinggi, berkisar antara 20-32%. Hal ini memastikan bahwa migrasi dari spektrum 4G ke 5G memberikan manfaat optimal bagi pelanggan.
Telkomsel memulai layanan 5G pada pertengahan 2021, pada masa pandemi Covid-19. Namun, peluncuran skala besar di kota-kota besar baru dilakukan pada 2023, diawali dari Bali dan kemudian Jakarta. Awalnya, peluncuran terfokus pada area tertentu, seperti SCBD dan Kemang, dan kini telah meluas ke seluruh Jabodetabek. Di wilayah Jabodetabek, Telkomsel telah membangun 1.400 base transceiver station (BTS) 5G, menawarkan kecepatan unduh rata-rata 110 Mbps hingga maksimum 500 Mbps, dan kecepatan unggah 50 Mbps hingga maksimum 110 Mbps. Kehadiran BTS 5G dalam jumlah besar ini bertujuan untuk memastikan konektivitas yang stabil dan handal, berbeda dengan masa awal peluncuran 5G pada 2021 yang masih terbatas dan terkadang mengalami gangguan.
Saat ini, Telkomsel telah mengoperasikan 2.200 site BTS 5G yang tersebar di 56 kota/kabupaten di Indonesia. Ke depannya, Telkomsel berencana untuk memperluas jangkauan 5G ke kota-kota besar lainnya, termasuk Surabaya, Medan, Batam, Makassar, dan beberapa kota utama lainnya. Meskipun jadwal pastinya belum diungkapkan, komitmen Telkomsel untuk menghadirkan layanan 5G yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia tampak sangat jelas. Strategi Telkomsel dalam pengembangan jaringan 5G tidak hanya berfokus pada ekspansi infrastruktur, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor kunci seperti penggunaan spektrum yang efisien, penetrasi handset 5G, dan permintaan pasar, untuk memastikan investasi yang dilakukan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelanggan dan perkembangan ekosistem digital Indonesia.
Pertimbangan utama dalam ekspansi jaringan 5G Telkomsel:
- Penggunaan spektrum frekuensi yang efisien.
- Penetrasi handset 5G di setiap wilayah.
- Permintaan pasar dan kebutuhan pelanggan.
- Ketersediaan infrastruktur pendukung.
Target ekspansi selanjutnya:
- Surabaya
- Medan
- Batam
- Makassar
- Kota-kota besar lainnya