Gubernur DKI Jakarta Dukung Penindakan Tegas Aksi Premanisme di Tanah Abang
Gubernur DKI Jakarta Tegaskan Dukungan Penuh pada Penindakan Premanisme di Tanah Abang
Insiden penodongan dan penganiayaan yang melibatkan senjata tajam di sekitar Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 Maret 2024, telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Kejadian yang terekam kamera pengawas CCTV ini memperlihatkan dua pelaku yang secara terang-terangan melakukan aksi premanisme di tengah keramaian, memaksa korban menyerahkan barang berharga miliknya. Korban yang berupaya mempertahankan barangnya justru mengalami penganiayaan hingga mengalami luka bacok yang cukup serius. Ketidakberdayaan warga sekitar yang hanya menjadi penonton pasif dalam kejadian ini juga menjadi sorotan publik.
Menanggapi insiden tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada Rabu, 12 Maret 2024, menyatakan dukungan penuhnya terhadap aparat penegak hukum (APH) untuk menindak tegas para pelaku dan mencegah terulangnya aksi serupa. Pernyataan dukungan tersebut disampaikan Pramono di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Ia menegaskan komitmennya untuk tidak pandang bulu dalam penegakan hukum terkait aksi premanisme, siapa pun pelakunya akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. "Pokoknya saya akan memberikan dukungan sepenuhnya bagi aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan tegas terhadap tindakan-tindakan seperti itu," tegas Pramono kepada awak media.
Langkah cepat pihak kepolisian dalam menangkap satu dari dua pelaku patut diapresiasi. Namun, penangkapan tersebut tidak cukup untuk menyelesaikan masalah premanisme yang masih menjadi ancaman di Tanah Abang dan wilayah Jakarta lainnya. Keberanian pelaku melakukan aksinya di tempat umum dan di tengah keramaian mengindikasikan adanya celah keamanan yang perlu dibenahi. Hal ini membutuhkan kerjasama yang intensif antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif.
Langkah-langkah Konkret yang Diharapkan:
- Peningkatan patroli keamanan di sekitar Stasiun Tanah Abang dan area-area rawan lainnya.
- Penguatan kerjasama antara kepolisian dan tokoh masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi aksi premanisme.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya premanisme dan langkah-langkah yang harus dilakukan jika menjadi korban.
- Peningkatan pengawasan CCTV dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung penindakan kejahatan.
- Pembentukan tim khusus untuk menangani kasus-kasus premanisme dan kejahatan jalanan.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah DKI Jakarta. Dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta kepada aparat penegak hukum diharapkan dapat menjadi pendorong untuk memberantas premanisme secara efektif dan menciptakan rasa aman bagi seluruh warga Jakarta.
Peristiwa ini juga menggarisbawahi perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan ketertiban umum di Tanah Abang. Bukti rekaman CCTV yang beredar luas juga menunjukkan adanya kemungkinan lemahnya pengawasan dan keberanian pelaku yang mengandalkan faktor ketakutan warga sekitar. Oleh karena itu, solusi jangka panjang yang komprehensif, melibatkan berbagai stakeholder, sangat diperlukan untuk mengatasi akar permasalahan dan mencegah kejadian serupa terjadi kembali.