Penembakan di Bali Tewaskan Satu WN Australia, Polisi Temukan Proyektil Kaliber 9mm

Insiden penembakan yang terjadi di sebuah vila mewah di kawasan Badung, Bali, telah menewaskan seorang warga negara Australia (WN Australia) dan menyebabkan satu lainnya mengalami luka serius. Kepolisian Daerah Bali mengkonfirmasi bahwa kedua korban, Sanar Ghanim (35) dan Zivan Radmanovic (32), menjadi sasaran penembakan menggunakan senjata api jenis pistol.

Kombes Ariasandy, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, menyatakan bahwa berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenis amunisi yang digunakan pelaku adalah peluru kaliber 9 milimeter. "Benar, peluru yang ditemukan identik dengan jenis yang digunakan pada pistol kaliber 9 mm," ujarnya kepada awak media.

Radmanovic ditemukan tewas di lokasi kejadian dengan luka tembak serius, sementara Ghanim dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Kondisi terkini Ghanim belum diketahui secara pasti.

Saat ini, tim investigasi gabungan dari Polda Bali masih terus melakukan pencarian intensif terhadap senjata api yang digunakan dalam penembakan tersebut. "Upaya pencarian masih terus kami lakukan, namun senjata api yang digunakan pelaku belum berhasil ditemukan," imbuh Kombes Ariasandy.

Selain belum menemukan senjata api, polisi telah berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti penting dari lokasi kejadian, termasuk:

  • Sembilan belas selongsong peluru
  • Dua proyektil peluru utuh
  • Lebih dari lima puluh pecahan proyektil peluru

Barang bukti tersebut ditemukan tersebar di tiga titik berbeda di dalam area vila Casa Santisya 1, tempat kejadian perkara.

Insiden penembakan ini terjadi pada hari Sabtu, 14 Juni 2025. Motif di balik penembakan tersebut masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian. Dugaan sementara mengarah pada konflik antar kelompok kriminal internasional, namun polisi belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.

Terkait kasus ini, pihak kepolisian telah menetapkan tiga orang WN Australia sebagai tersangka, yaitu Midolmore, Coskunmevlut, dan Darcy Francesco Jenson. Peran masing-masing tersangka dalam aksi penembakan tersebut masih didalami oleh penyidik. Belum diketahui secara pasti apakah ketiga tersangka ini terlibat langsung sebagai eksekutor atau memiliki peran lain dalam perencanaan dan pelaksanaan penembakan.