Distribusi Sembako Bersubsidi di RPTRA Cilangkap Memakan Waktu Tiga Hari
Distribusi Sembako Bersubsidi di RPTRA Cilangkap: Proses Tiga Hari dan Manfaat Bagi Warga
Distribusi bantuan sembako bersubsidi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Garuda, Cilangkap, Jakarta Timur, membutuhkan waktu tiga hari untuk setiap siklusnya. Hal ini diungkapkan oleh Gia, penanggung jawab program bantuan tersebut di RPTRA Garuda.
Proses distribusi dibagi menjadi tiga tahap utama:
- Hari Pertama: Pengambilan nomor antrean. Warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan sembako datang ke RPTRA untuk mengambil nomor antrean. Nomor ini menjadi dasar untuk proses selanjutnya.
- Hari Kedua: Penggesekan kartu pembayaran. Warga yang telah memiliki nomor antrean datang kembali untuk melakukan pembayaran dengan cara menggesek kartu yang telah ditentukan. Proses ini memastikan bahwa bantuan disalurkan kepada penerima yang tepat dan terdata dengan baik.
- Hari Ketiga: Pengambilan sembako. Setelah proses pembayaran selesai, warga dapat mengambil paket sembako yang telah disiapkan.
Jumlah warga yang menerima bantuan sembako di RPTRA Garuda bervariasi setiap bulannya, berkisar antara 400 hingga 600 orang. Variasi ini bergantung pada alokasi yang ditetapkan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP). Penerima manfaat terdiri dari berbagai kalangan, termasuk pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), lansia, Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), dan penyandang disabilitas.
Komposisi paket sembako juga berbeda tergantung pada kategori penerima. Pemegang KJP menerima enam item, yaitu:
- Ayam
- Telur
- Beras
- Daging
- Ikan
- Susu
Sementara itu, lansia, PJLP, dan penyandang disabilitas menerima lima item, tanpa susu.
Harga sembako bersubsidi juga dibedakan berdasarkan kepemilikan KJP. Pemegang KJP membayar Rp 126.000, sedangkan yang tidak memiliki KJP membayar Rp 96.000.
Pada Kamis, 19 Juni 2025, sejumlah warga terlihat mendatangi RPTRA Garuda untuk mengambil bantuan sembako bersubsidi yang disediakan oleh Perumda Pasar Jaya. Sejak pagi, warga, yang sebagian besar adalah ibu-ibu, sudah datang dengan membawa kantong belanja.
Proses pembagian beras, susu, dan telur berjalan lancar karena dilayani oleh dua petugas. Satu petugas bertugas mencatat data penerima, sementara petugas lainnya menyiapkan barang. Namun, pembagian daging, ikan, dan ayam sedikit tersendat karena hanya ada satu petugas yang melayani ketiga jenis bahan pangan tersebut. Meski demikian, antrean tetap tertib dan cepat terurai.
Warga menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap program bantuan sembako bersubsidi ini. Hal ini mencerminkan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau.