Eskalasi Konflik Iran-Israel: Pemerintah Siapkan Opsi Evakuasi WNI, DPR Dorong Pembentukan Satgas

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tengah menyusun rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran, menyusul peningkatan status siaga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran menjadi Siaga I. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.

Menteri Luar Negeri, Sugiono, menyampaikan bahwa komunikasi intensif terus dilakukan dengan seluruh WNI di Iran. Tujuannya adalah untuk memastikan mereka selalu terhubung dengan KBRI dan siap mengikuti instruksi evakuasi jika diperlukan. Menlu Sugiono juga mengindikasikan opsi evakuasi melalui jalur darat menjadi prioritas, mengingat meningkatnya risiko penggunaan jalur udara akibat konflik yang semakin meluas.

"Kita terus berkomunikasi dengan WNI di Iran agar selalu terhubung dengan kedutaan. Jika ada komando, mereka siap," ujar Sugiono di St. Petersburg, Rusia, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Anggota Komisi I DPR, Syamsu Rizal, mendesak pemerintah untuk segera membentuk satuan tugas (Satgas) evakuasi WNI. Menurutnya, Satgas ini akan menjadi langkah proaktif untuk melindungi sekitar 386 WNI yang berada di Iran, terutama para mahasiswa di Qom dan Teheran.

"Keselamatan WNI harus menjadi prioritas utama. Pemerintah harus meningkatkan status kewaspadaan dan membuka jalur evakuasi yang aman," tegas Syamsu Rizal dalam keterangan tertulisnya.

Syamsu Rizal mengusulkan agar Satgas melibatkan berbagai pihak, termasuk Kemenlu, TNI, dan lembaga terkait lainnya. Tugas Satgas adalah menyiapkan sarana evakuasi dan memastikan komunikasi darurat 24 jam agar WNI dapat melaporkan kondisi dan kebutuhan mereka secara real-time. Ia juga mendorong pemerintah untuk berkoordinasi dengan negara-negara sahabat guna mendapatkan bantuan logistik dan izin transit evakuasi.

"Kita tidak bisa menunggu situasi memburuk. Pemerintah harus memiliki rencana kontingensi yang jelas dan berkomunikasi aktif dengan WNI di wilayah terdampak," kata Syamsu Rizal.

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat setelah serangan yang menyasar infrastruktur nuklir dan militer Iran. Teheran kemudian meluncurkan serangan balasan ke wilayah Israel, memicu kekhawatiran global akan potensi eskalasi konflik di Timur Tengah.