Connie Rahakundini Bakrie Luncurkan Buku 'Negara Berkesadaran', Terinspirasi Sukarno dan Pengalaman di Rusia

Hujan menemani peluncuran buku terbaru karya Prof. Dr. Connie Rahakundini Bakrie berjudul Negara Berkesadaran: Dari Mimpi Peradaban Menuju Kelahiran Bangsa Berkesadaran (From the Dream of Civilization to the Birth of a Conscious Nation) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Acara yang bertepatan dengan bulan kelahiran Presiden Sukarno ini, dihadiri sejumlah tokoh penting.

Peluncuran buku berlangsung dalam suasana hangat dan intim di Teater Kecil TIM. Tampak hadir tokoh-tokoh seperti A.M. Hendropriyono, Rocky Gerung, Soraya Haque, Puti Guntur Sukarno, Akbar Faizal, Anwar Fuadi, akademisi, seniman, termasuk Happy Salma dan Nova Eliza. Acara dibuka dengan sebuah monolog yang memukau.

Connie Rahakundini Bakrie tampil anggun dalam balutan busana tradisional berwarna hitam dipadu kain batik. Dengan bertelanjang kaki, ia melangkah ke atas kain putih yang menyerupai awan. Aroma dupa dari beberapa gentong kecil yang diletakkan di sekelilingnya menambah suasana sakral. Di atas panggung, Guru Besar dari Universitas Negeri Saint Petersburg, Rusia ini membacakan kutipan-kutipan penting, kritis, dan filosofis dari bukunya. Monolog tersebut terasa begitu personal dan menyentuh.

Dalam sesi diskusi santai, Connie menceritakan awal mula ide penulisan buku dwi bahasa ini. Refleksinya tentang Indonesia, termasuk kekayaan alam, pemimpin, dan masyarakatnya, muncul saat ia tinggal di Rusia.

"Rusia itu negara yang tangguh. Negara yang paling banyak terkena sanksi tetapi bisa survive. Dan saya tidak pernah melihat pemimpinnya curhat. Dari situ saya menemukan konsep tentang perbedaan negara yang berkesadaran dan tidak. Jadi konsep awal buku ini muncul saat awal saya datang ke Rusia," ungkapnya.

Connie menambahkan bahwa proses penulisan buku ini semakin intensif saat ia berkunjung ke Vyborg. Di sana, ia melihat bagaimana sumber mata air dibuat mudah diakses oleh semua orang secara gratis. Hal ini membuatnya bertanya-tanya, apakah rakyat Indonesia memiliki akses yang sama terhadap sumber daya alam yang ada di negaranya. Momentum bulan Sukarno juga menjadi pemicu percepatan penulisan buku ini. Ia mengungkapkan bahwa dirinya menyampaikan niatnya menulis tentang negara berkesadaran kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, yang kemudian mengingatkannya pada sajak Sukarno tentang negara paripurna.

Buku Negara Berkesadaran: Dari Mimpi Peradaban Menuju Kelahiran Bangsa Berkesadaran (From the Dream of Civilization to the Birth of a Conscious Nation) ditulis mulai tahun 2022. Setiap halaman buku ini lahir dari 30 tahun pengalaman Connie di bidang pertahanan, geopolitik, dan hubungan internasional, yang dipadukan dengan perenungan filosofis, kajian strategis, dan percakapan lintas budaya serta spiritual. Ia menyebut buku ini sebagai doa panjang untuk Indonesia, dengan harapan dapat membangkitkan kesadaran bangsa bahwa masa depan tidak hanya dibangun dengan kekuatan fisik atau teknologi, tetapi juga dengan kebijaksanaan batin dan kesadaran spiritual.

Buku Negara Berkesadaran: Dari Mimpi Peradaban Menuju Kelahiran Bangsa Berkesadaran (From the Dream of Civilization to the Birth of a Conscious Nation) tidak tersedia di toko buku. Bagi yang berminat, pemesanan dapat dilakukan langsung melalui CRbook Productions.