Kebakaran Ludeskan Rumah Warga di Krayan Tengah, Ketiadaan Pos Damkar Jadi Sorotan

Kebakaran hebat melanda Desa Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Rabu (17/6/2025) sore, menghanguskan sebuah rumah milik warga bernama Albert Kam (45). Kobaran api juga menyebabkan kerusakan pada sebagian bangunan rumah tetangganya.

Camat Krayan Tengah, Marjuni, mengungkapkan bahwa tidak adanya pos pemadam kebakaran (Damkar) di wilayah tersebut menjadi kendala utama dalam upaya pemadaman api. Akibatnya, si jago merah melalap habis seluruh bagian rumah beserta harta benda milik korban.

"Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting pada kabel inverter. Rumah korban menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan api pertama kali muncul dari kamar yang informasinya ada telepon seluler yang sedang diisi daya menggunakan aki," jelas Marjuni pada Kamis (19/6/2025).

Api pertama kali terlihat dari dalam kamar dan dengan cepat membesar, menjalar ke tempat tidur dan tumpukan pakaian. Saat kejadian, rumah tersebut hanya dihuni oleh istri korban, Auni, yang sedang berada di dapur sambil mengasuh anak mereka.

Auni melihat asap tebal mengepul dari dalam rumah. Ia segera berlari menuju kamar dan mendapati api telah membesar. Dengan panik, ia berlari keluar rumah untuk meminta bantuan warga sekitar.

Konstruksi rumah yang didominasi material kayu membuat api dengan cepat menyebar dan membesar. Bahkan, kobaran api merembet ke rumah tetangga milik Berti, mengakibatkan kerusakan pada sebagian bangunan.

Api yang mulai berkobar sekitar pukul 16.20 WITA baru berhasil dipadamkan secara manual oleh warga pada pukul 17.04 WITA. Upaya pemadaman dilakukan dengan peralatan seadanya, mengingat lokasi yang jauh dari jangkauan petugas pemadam kebakaran.

Marjuni memperkirakan total kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp 700 juta untuk rumah Albert dan sekitar Rp 55 juta untuk rumah Berti. Kerugian meliputi bangunan rumah, perabotan, kendaraan, dan barang-barang berharga lainnya.

"Krayan belum memiliki Pos Damkar karena setiap Musrenbang, usulan prioritas selalu difokuskan pada perbaikan jalan dan jembatan. Namun, dengan adanya kejadian kebakaran ini, kita menyadari betapa pentingnya keberadaan Pos Damkar. Untuk selanjutnya, kami akan mengusulkan pembangunan Pos Damkar," tegasnya.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) merupakan forum perencanaan pembangunan partisipatif yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di suatu wilayah.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya investasi dalam infrastruktur penanggulangan kebakaran, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh petugas pemadam kebakaran dari kota. Ketiadaan pos pemadam kebakaran dapat berakibat fatal, menyebabkan kerugian materi yang besar dan bahkan dapat mengancam nyawa.

Pemerintah daerah diharapkan dapat segera merespon kebutuhan mendesak ini dengan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pos pemadam kebakaran di Krayan Tengah. Selain itu, perlu juga dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pencegahan kebakaran dan cara penanganan awal jika terjadi kebakaran.