David's Sling: Andalan Israel Hadapi Gempuran Rudal Iran
Gelombang serangan rudal dari Iran telah memicu sorotan tajam terhadap sistem pertahanan udara Israel. Meskipun Iron Dome dikenal luas karena kemampuannya mencegat roket jarak pendek, ancaman rudal balistik berkecepatan tinggi dari Iran menuntut solusi yang lebih canggih. Dalam situasi ini, Israel mengandalkan sistem pertahanan pelapis lainnya, yang dikenal sebagai David's Sling.
David's Sling, yang juga dikenal sebagai Ketapel Daud, merupakan sistem pertahanan udara yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai ancaman, termasuk rudal balistik jarak pendek, roket berkaliber besar, dan rudal jelajah. Sistem ini mengisi celah antara Iron Dome dan sistem Arrow dalam arsitektur pertahanan rudal Israel. Pengembangan David's Sling merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems, dan perusahaan pertahanan Amerika Serikat, Raytheon. Sistem ini mulai beroperasi pada tahun 2017, menandai peningkatan signifikan dalam kemampuan pertahanan Israel.
Komponen utama David's Sling adalah rudal Stunner, sebuah senjata berteknologi tinggi yang dirancang untuk mencegat target dengan kecepatan luar biasa. Rudal ini mampu mencapai kecepatan Mach 7,5 dan dapat mencegat target pada ketinggian hingga 15 kilometer, dengan jangkauan antara 40 hingga 300 kilometer. Salah satu fitur unik dari Stunner adalah ketiadaan hulu ledak konvensional. Sebaliknya, rudal ini menggunakan teknologi "hit-to-kill", yang menghancurkan target melalui dampak kinetik langsung. Untuk mencapai presisi yang tinggi, Stunner dilengkapi dengan dua sensor di bagian hidungnya dan menerima pembaruan dari radar berbasis darat selama penerbangan.
Setiap rudal Stunner diperkirakan menelan biaya produksi sekitar USD 1 juta. Rudal-rudal ini diluncurkan dari peluncur vertikal yang dipasang pada truk, dengan setiap peluncur mampu menampung hingga 12 rudal. Sistem radar yang digunakan oleh David's Sling mampu melacak hingga 1.100 target pada jarak hingga 474 kilometer, memberikan kesadaran situasional yang komprehensif.
Pengembangan David's Sling dimulai pada tahun 2006, dan pada tahun 2008, Israel dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian untuk mengembangkan sistem ini bersama-sama. Antara tahun fiskal 2006 dan 2020, Amerika Serikat telah memberikan bantuan sebesar USD 1,99 miliar untuk mendukung pengembangan dan pengadaan David's Sling. Sekitar 50% komponen David's Sling diproduksi di Amerika Serikat, mencerminkan ketergantungan pada kerjasama antara kedua negara dalam bidang pertahanan.
Dalam serangan balasan baru-baru ini oleh Iran terhadap Israel, pihak Israel mengklaim bahwa David's Sling berhasil mencegat sejumlah rudal Iran saat masih berada di udara. Keberhasilan ini menyoroti peran penting David's Sling dalam melindungi wilayah udara Israel dari ancaman rudal yang semakin kompleks.