Menyanyi dan Menari Jadi Bagian Kurikulum: Manfaatnya untuk Perkembangan Anak?

markdown Sejumlah negara di dunia kini memasukkan kegiatan menyanyi dan menari ke dalam kurikulum pendidikan mereka. Langkah ini bukan tanpa alasan. Berbagai penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas seni ini memberikan dampak positif bagi perkembangan anak secara holistik.

China: Di Tiongkok, taman kanak-kanak mengintegrasikan pengasuhan dan pendidikan. Selain belajar membaca, menulis Mandarin, dan matematika dasar, bernyanyi dan menari menjadi bagian integral dari kurikulum. Hal ini bertujuan untuk membangun keberanian anak untuk tampil di depan umum. Aktivitas fisik juga ditekankan dengan alokasi waktu bermain yang cukup.

Prancis: Sistem Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Prancis, yang dikenal sebagai école maternelle, juga menekankan pentingnya kegiatan seni. Selain belajar membaca, menulis, dan berhitung, anak-anak berpartisipasi dalam seni dan kerajinan, permainan, dan bernyanyi. Fokus utamanya adalah membantu anak-anak bersosialisasi.

Australia: Sejak tahun 2015, Australia telah memasukkan musik ke dalam kurikulum pendidikan seni. Mata pelajaran musik, termasuk menyanyi, bertujuan untuk mengembangkan sejumlah kemampuan siswa, yaitu:

  • Kepercayaan diri untuk menjadi musisi yang kreatif, inovatif, bijaksana, terampil, dan terinformasi
  • Keterampilan untuk menggubah, tampil, berimprovisasi, menanggapi, dan mendengarkan dengan maksud dan tujuan
  • Pengetahuan estetika dan rasa hormat terhadap musik dan praktik musik di seluruh komunitas, budaya, dan tradisi musik global
  • Pemahaman tentang musik sebagai bentuk seni aural saat mereka memperoleh keterampilan untuk menjadi pembelajar musik yang mandiri

Swedia: Musik di Swedia diperkenalkan sejak usia pendidikan dasar (7 tahun). Kurikulum Swedia menekankan bahwa musik hadir di semua budaya dan memengaruhi individu secara fisik, mental, dan emosional. Musik dianggap sebagai bentuk ekspresi estetika yang penting, memengaruhi perkembangan identitas individu, dan meningkatkan partisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat.

Makedonia: Di Republik Makedonia, tari menjadi bagian dari pendidikan musik dan jasmani. Sekolah menawarkan mata pelajaran pilihan, termasuk bidang seni musik seperti "Tari dan tari rakyat". Integrasi musik dan tari diyakini mengembangkan emosi positif, meningkatkan keterampilan motorik, dan kreativitas siswa.

Manfaat Bernyanyi dan Menari bagi Perkembangan Anak:

British Council melaporkan bahwa bayi dalam kandungan sudah mengenali ritme detak jantung ibunya. Setelah lahir, bayi bereksperimen dengan suara mereka dan mulai mengenali ekspresi wajah serta emosi pada usia empat bulan. Pada usia enam bulan, bayi merespons lagu dengan gerakan.

Lin Marsh, pemimpin bernyanyi di program World Voice British Council, menjelaskan bahwa bernyanyi adalah latihan aerobik yang meningkatkan efisiensi sistem kardiovaskular, oksigenasi darah, dan kewaspadaan. Bernyanyi juga dikaitkan dengan pengurangan stres, umur panjang, dan kesehatan umum. Selain itu, bernyanyi bersama meningkatkan perilaku anak-anak, membantu mereka menjalin ikatan, dan mengembangkan berbagai area otak.

Secara keseluruhan, integrasi menyanyi dan menari dalam kurikulum pendidikan bukan hanya tentang kesenangan. Aktivitas seni ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan fisik anak-anak, mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang kreatif, berani, dan berbudaya.