Polemik Penertiban Kapal Wisata di Teluk Ekas: Bupati Lombok Timur Angkat Bicara
Aksi penertiban perahu yang mengangkut wisatawan asing di Teluk Ekas, Lombok Timur, oleh Bupati Haerul Warisin menuai sorotan publik. Video yang memperlihatkan momen tersebut viral di media sosial, memicu beragam reaksi dan kritik. Bupati, yang akrab disapa Iron, menanggapi polemik ini dengan menyatakan bahwa kritikan adalah hal yang wajar dalam setiap upaya perubahan dan penerapan kebijakan.
Bupati Iron menjelaskan bahwa penertiban tersebut dilatarbelakangi oleh keluhan dari pelaku wisata lokal di kawasan Teluk Ekas Buana, Desa Jerowaru. Ia mengungkapkan bahwa terjadi penurunan signifikan dalam tingkat hunian penginapan di wilayah tersebut. Para wisatawan yang sebelumnya menginap selama beberapa hari, kini hanya menginap semalam dan kemudian memilih untuk pergi.
Berdasarkan aspirasi dari pelaku wisata lokal, para wisatawan yang menginap di hotel-hotel di Ekas Buana menginginkan pengalaman menikmati ombak dan keindahan pantai secara eksklusif. Namun, kedatangan rombongan wisatawan lain yang tidak menginap di wilayah tersebut dianggap mengganggu kenyamanan mereka.
"Para tamu-tamu ini akan lebih memilih ikut yang banyak itu, sehingga mereka berpikir untuk apa kita menginap di Lombok Timur," ujar Bupati Iron, menggambarkan kekhawatiran para pelaku wisata lokal.
Bupati Iron menegaskan bahwa tujuannya bukanlah untuk mengusir pelaku jasa wisata, melainkan untuk menertibkan aktivitas pariwisata di Teluk Ekas. Ia ingin memastikan bahwa pelaku wisata dari luar Lombok Timur dapat berbagi rezeki dengan pelaku wisata lokal, sehingga tercipta iklim yang kondusif bagi perkembangan pariwisata yang berkelanjutan.
"Kami hanya ingin menertibkan tidak ada maksud untuk melakukan pelarangan. Jadi kami ingin tamu-tamu di sana diberikan keleluasaan jangan sampai ada intimidasi dan macam-macam, saling berbagilah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati Iron menyatakan keinginannya untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan yang menginap di Ekas Buana. Ia berharap, dengan meningkatnya kenyamanan wisatawan, ekonomi masyarakat dan para pelaku wisata lokal dapat terangkat.
"Hanya itu harapan kami, kalau para tamu sudah betah tinggal di situ, nantinya akan berdampak kepada peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar, kami ingin membuat citra Lombok Timur ini adalah tempat yang aman dan nyaman bagi siapa pun," pungkasnya.
Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi perhatian Bupati Iron:
- Penurunan tingkat hunian penginapan: Turis yang sebelumnya menginap beberapa hari, kini hanya menginap semalam.
- Keluhan kenyamanan: Turis yang menginap merasa terganggu dengan kedatangan rombongan wisatawan lain yang tidak menginap.
- Penertiban, bukan pelarangan: Tujuan utama adalah menertibkan aktivitas pariwisata agar pelaku wisata lokal dan luar daerah dapat berbagi.
- Meningkatkan ekonomi lokal: Dengan menciptakan rasa nyaman bagi wisatawan, diharapkan ekonomi masyarakat sekitar dapat meningkat.
Dengan demikian, polemik penertiban kapal wisata di Teluk Ekas menjadi perhatian utama bagi pemerintah daerah dalam menyeimbangkan kepentingan berbagai pihak dan memastikan keberlanjutan pariwisata di Lombok Timur.