SBY Soroti Peran Krusial Lima Pemimpin Dunia dalam Menjaga Perdamaian Global
Eks Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan pandangannya mengenai situasi geopolitik global yang tengah memanas, khususnya konflik antara Iran dan Israel. SBY menekankan bahwa masa depan perdamaian dunia sangat bergantung pada tindakan dan keputusan lima tokoh kunci yang ia sebut sebagai "strong men" atau pemimpin kuat.
SBY menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebagai dua tokoh pertama yang memegang peranan penting. Menurutnya, dinamika hubungan dan keputusan dari kedua pemimpin ini akan sangat mempengaruhi stabilitas kawasan Timur Tengah dan dunia secara keseluruhan.
Selain Netanyahu dan Khamenei, SBY juga menyoroti tiga pemimpin dunia lainnya yang memiliki pengaruh besar, yaitu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping. SBY meyakini bahwa kombinasi kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang dimiliki oleh ketiga negara tersebut menempatkan para pemimpinnya pada posisi sentral dalam menentukan arah kebijakan global, termasuk upaya menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
SBY berharap agar kelima pemimpin tersebut diberikan kearifan dan kejernihan pikiran oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan. Ia menekankan pentingnya kebijaksanaan para pemimpin dunia dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis.
Seruan Gencatan Senjata dari Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia, melalui Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, menyampaikan seruan agar Iran dan Israel segera melakukan deeskalasi konflik dan mencapai gencatan senjata. Seruan ini merupakan bagian dari tiga poin utama yang secara konsisten disuarakan oleh Indonesia dalam merespons berbagai konflik global.
Presiden Prabowo Subianto, kata Hasan, terus mendorong terciptanya deeskalasi konflik dan sesegera mungkin melaksanakan gencatan senjata. Pemerintah Indonesia juga mengecam segala bentuk agresi dan penyerangan terhadap negara lain. Selain itu, Prabowo menyerukan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan hukum internasional.
"Jadi di manapun terjadi konflik, di manapun terjadi agresi militer, di manapun terjadi invasi, maka pemerintah kita secara konsisten menyerukan tiga hal ini. Jadi enggak akan kemana-mana, jadi kita akan selalu dalam posisi yang seperti itu," ujar Hasan.
Konflik antara Iran dan Israel mengalami peningkatan intensitas setelah serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Israel terhadap infrastruktur nuklir dan militer Iran. Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan balistik ke wilayah Israel, memicu kekhawatiran global akan terjadinya eskalasi konflik yang lebih luas di Timur Tengah.