Bank Sentral Swiss Pangkas Suku Bunga Acuan di Tengah Risiko Deflasi
Bank Sentral Swiss (SNB) mengambil langkah signifikan dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menjadikannya 0 persen. Keputusan yang diumumkan pada Kamis (13/6/2025) ini, dilakukan di tengah kekhawatiran akan kemungkinan kembalinya era suku bunga negatif di Swiss.
Pasar keuangan sebelumnya telah mengantisipasi langkah ini, dengan mayoritas pelaku pasar memprediksi penurunan sebesar seperempat poin. Namun, spekulasi mengenai pemangkasan yang lebih agresif, hingga 50 basis poin, juga sempat muncul.
Dalam pernyataan resminya, SNB menjelaskan bahwa penurunan suku bunga ini merupakan respons terhadap meredanya tekanan inflasi dibandingkan kuartal sebelumnya. Bank sentral menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan ekonomi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dalam jangka menengah.
Deflasi Menjadi Tantangan Utama
Keputusan SNB ini terbilang unik, mengingat banyak negara lain di dunia masih berjuang melawan inflasi yang tinggi. Swiss, sebaliknya, menghadapi tantangan deflasi. Data terbaru menunjukkan bahwa harga konsumen di Swiss mengalami penurunan sebesar 0,1 persen secara tahunan pada bulan Mei.
Fenomena deflasi bukanlah hal baru bagi Swiss. Negara ini telah mengalami beberapa periode deflasi selama dekade 2010-an dan awal 2020-an. Salah satu faktor utama yang mendorong deflasi di Swiss adalah penguatan mata uang franc Swiss.
Franc Swiss dikenal sebagai mata uang "safe haven" yang cenderung menguat pada saat ketidakpastian global meningkat. Penguatan franc ini berdampak pada penurunan harga barang-barang impor, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap inflasi di Swiss, mengingat negara ini memiliki ekonomi terbuka dan kecil.
Dalam beberapa bulan terakhir, franc terus menguat di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi SNB, yang selama ini berusaha menjaga nilai tukar agar tidak terlalu kuat.
Untuk membatasi penguatan franc, SNB kemungkinan akan mempertahankan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.
Potensi Suku Bunga Negatif
Menanggapi pemangkasan suku bunga oleh SNB, franc sempat mengalami penguatan. Namun, dolar AS tetap stabil terhadap mata uang Swiss. Saat ini, nilai tukar 1 dolar AS adalah sekitar Rp16.416,26.
Adrian Prettejohn, seorang ekonom Eropa dari Capital Economics, memperkirakan bahwa SNB mungkin akan kembali memangkas suku bunga hingga ke level negatif. Ia bahkan memprediksi suku bunga dapat turun hingga -0,25 persen pada tahun ini. Jika inflasi tidak kunjung naik, SNB mungkin akan mengambil langkah lebih jauh dan menurunkan suku bunga kembali ke -0,75 persen, seperti yang terjadi pada dekade sebelumnya.
Penurunan suku bunga diharapkan dapat mendorong investasi dengan membuat pinjaman menjadi lebih murah. Namun, langkah ini juga memiliki risiko, terutama bagi para penabung dan lembaga keuangan.
Suku bunga negatif dapat menimbulkan distorsi di pasar keuangan, menekan margin keuntungan perbankan, dan menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas keuangan di masa depan. Oleh karena itu, SNB perlu mempertimbangkan dengan cermat dampak jangka panjang dari kebijakan suku bunga negatif.