Erupsi Lewotobi Laki-laki: Ribuan Warga Flores Timur Mengungsi, Bantuan Mengalir
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Erupsi yang terjadi telah memaksa ribuan warga untuk mengungsi demi keselamatan. Data terkini menunjukkan bahwa jumlah pengungsi telah mencapai 4.954 jiwa, yang berasal dari 1.140 kepala keluarga.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan perkembangan terbaru terkait penanganan pengungsi. Menurutnya, meskipun jumlah pengungsi terus bertambah, hingga saat ini tidak ada laporan mengenai korban luka maupun jiwa. Mayoritas pengungsi, sejumlah 2.359 jiwa, saat ini ditempatkan di posko pengungsian yang berlokasi di Kecamatan Titihena.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi. Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan serangkaian tindakan, meliputi:
- Asesmen cepat terhadap kebutuhan pengungsi
- Evakuasi warga, dengan prioritas pada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia
- Pendirian tenda-tenda pengungsian yang layak
- Penyediaan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi
Gus Ipul menekankan bahwa penanganan pengungsi dilakukan secara terkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI-Polri, serta dinas sosial dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Tenda pengungsian tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung sementara, tetapi juga sebagai pusat layanan terpadu yang menyediakan berbagai kebutuhan dasar, layanan kesehatan, dan dukungan psikososial.
Untuk memastikan ketersediaan makanan bagi para pengungsi, dapur umum lapangan telah didirikan di tujuh lokasi strategis, yaitu Desa Konga, Desa Bokang, Desa Lowolaga, Desa Ile Gerong, Desa Kanada, Desa Kobasoma, dan Desa Eputobi.
Kemensos telah menyalurkan bantuan dengan nilai total mencapai Rp 5,3 miliar. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dengan nilai bantuan yang dirilis sebelumnya, yaitu sekitar Rp 4 miliar. Gus Ipul menambahkan bahwa Kemensos telah mengalokasikan bantuan lebih dari Rp 6 miliar pada tahun sebelumnya, sehingga total bantuan Kemensos untuk wilayah ini telah mencapai Rp 12 miliar.
Ketersediaan logistik dipastikan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi setidaknya selama satu minggu ke depan. Evaluasi kebutuhan terus dilakukan setiap malam oleh para pemangku kepentingan untuk memastikan ketersediaan bantuan yang berkelanjutan.
Saat ini, kebutuhan mendesak yang menjadi prioritas adalah perlengkapan untuk ibu dan anak, obat-obatan, kasur, air bersih, serta layanan psikososial dan pendidikan darurat bagi anak-anak. Pemerintah berupaya untuk memastikan anak-anak tetap dapat belajar di tengah kondisi darurat, serta memberikan perhatian khusus kepada ibu-ibu dan lansia yang rentan terhadap dampak bencana.