Serangan Rudal Iran Diduga Targetkan Rumah Sakit di Israel, Menimbulkan Kecaman Internasional

Serangan Rudal Hantam Fasilitas Kesehatan di Israel, Picu Reaksi Keras

Sebuah serangan rudal yang diduga dilancarkan oleh Iran menghantam Soroka Medical Center, salah satu rumah sakit terbesar di Israel, memicu kecaman keras dari Menteri Kesehatan Israel, Uriel Buso. Buso menyebut serangan terhadap fasilitas medis tersebut sebagai tindakan "kejahatan perang" yang tidak dapat diterima.

"Rudal yang menghantam Soroka Medical Center adalah aksi teror yang melampaui batas kemanusiaan," tegas Buso, seperti dikutip dari The Times of Israel. Ia menambahkan, "Ini merupakan kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Iran, yang dengan sengaja menyasar warga sipil tak berdosa dan tenaga medis yang berdedikasi untuk menyelamatkan nyawa."

Soroka Medical Center, dengan kapasitas lebih dari 1.000 tempat tidur, melayani sekitar satu juta penduduk di wilayah selatan Israel. Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada beberapa area rumah sakit dan menyebabkan sejumlah orang terluka. Juru bicara rumah sakit mengonfirmasi bahwa kerusakan yang ditimbulkan signifikan.

Layanan darurat melaporkan bahwa lima orang mengalami luka serius, sementara puluhan lainnya menderita luka-luka di tiga lokasi terpisah. Petugas penyelamat tengah berupaya mengevakuasi korban yang terjebak di sebuah bangunan di kawasan selatan Tel Aviv.

Menyusul meningkatnya ketegangan, banyak rumah sakit di Israel telah mengaktifkan protokol darurat dalam beberapa hari terakhir. Langkah-langkah antisipasi termasuk mengubah area parkir bawah tanah menjadi ruang perawatan tambahan dan memindahkan pasien, terutama mereka yang bergantung pada ventilator atau memiliki mobilitas terbatas, ke lokasi yang lebih aman di bawah tanah.

Insiden ini menambah daftar panjang konflik dan ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Komunitas internasional menyerukan de-eskalasi dan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional, terutama perlindungan fasilitas medis dan warga sipil selama konflik bersenjata.

Serangan terhadap fasilitas medis merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Konvensi Jenewa secara eksplisit melindungi rumah sakit dan personel medis selama konflik bersenjata. Serangan yang disengaja terhadap fasilitas tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum tersebut.

Respons dan Implikasi

Pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi mengenai dalang di balik serangan tersebut. Namun, tuduhan Menteri Kesehatan Buso secara implisit menunjuk Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab. Jika Iran terbukti berada di balik serangan itu, hal ini akan semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara dan berpotensi memicu konflik yang lebih luas.

Serangan itu juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas langkah-langkah perlindungan yang diterapkan oleh rumah sakit di Israel. Meskipun banyak rumah sakit telah mengaktifkan protokol darurat dan memindahkan pasien ke bawah tanah, serangan itu masih berhasil menyebabkan kerusakan dan cedera yang signifikan.

Komunitas internasional diharapkan untuk mengutuk serangan itu dan menyerukan penyelidikan penuh. Negara-negara di seluruh dunia juga didesak untuk meningkatkan upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut dan mencegah konflik lebih lanjut.