Kunjungan Dubes Inggris ke Aceh Tengah Dibalut Sentilan Pulau dan Komitmen Konservasi Gajah

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, pada hari Kamis, (19/06/2025). Kedatangan Jermey kali ini adalah untuk menghadiri peresmian Peci Aceh, sebuah inisiatif konservasi gajah yang dikenal dengan nama Pengan Elephant Conservation Initiative.

Dalam sambutannya, Jermey menyinggung hubungan historis yang erat antara Kerajaan Aceh Darussalam dan Kerajaan Inggris di masa lampau. Namun, suasana menjadi sedikit cair ketika Jermey secara spontan menyebut Aceh sebagai "pulau" sebanyak dua kali. Sadar akan sensitivitas isu tersebut, mengingat polemik terkini terkait status beberapa pulau di wilayah Aceh, Jermey segera mengangkat tangan dan menyampaikan permohonan maaf. "Mohon maaf, saya dua kali menyebut 'pulau', kata 'pulau' yang sedang sensitif di Aceh," ujarnya, disambut gelak tawa dan tepuk tangan hadirin.

Merujuk pada peristiwa sengketa empat pulau yang sebelumnya sempat dimasukkan ke wilayah administratif Sumatera Utara, Jermey menunjukkan kepekaannya terhadap isu lokal. Keempat pulau yang dimaksud adalah Mangkir Gadang, Mangkir Ketek, Lipan, dan Pulau Panjang. Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk mengembalikan status kepulauan tersebut ke teritorial Provinsi Aceh menjadi latar belakang candaan Jermey.

Di luar momen jenaka tersebut, Jermey juga menegaskan komitmen pemerintah Inggris dalam mendukung upaya konservasi gajah di Kabupaten Aceh Tengah. Ia menekankan pentingnya taman nasional tidak hanya sebagai area yang dilindungi, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam pelestarian keanekaragaman hayati.

Jermey menyatakan, "Di sinilah ekosistem tetap terjaga, kehidupan satwa liar dapat berkembang, dan generasi mendatang terus menyaksikan keajaiban alam yang kita wariskan." Pernyataan ini menggarisbawahi dukungan Inggris terhadap pelestarian lingkungan dan satwa liar di Indonesia, khususnya di Aceh Tengah.