Remaja di Jakarta Selatan Jadi Korban Pembacokan, Polisi Selidiki Dugaan Tawuran
Kasus pembacokan menimpa seorang remaja berinisial FA (15) di kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ironisnya, laporan polisi baru dibuat oleh pihak keluarga korban pada hari Rabu (18/6), beberapa hari setelah kejadian, dengan alasan untuk keperluan pengurusan BPJS Kesehatan.
Menurut keterangan Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Kebayoran Baru, Kompol Suparmin, insiden nahas tersebut terjadi pada Sabtu dini hari (14/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Pihak kepolisian baru menerima laporan kejadian tersebut beberapa hari kemudian.
"Orang tua korban baru datang melapor kemarin siang. Kami juga mendapatkan rekaman videonya kemarin, dan tidak lama kemudian orang tuanya datang untuk membuat laporan terkait pengurusan BPJS," ujar Kompol Suparmin, Kamis (19/6/2025).
Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian memperlihatkan detik-detik saat FA, yang berboncengan dengan seorang temannya, melaju dengan kecepatan tinggi hingga menabrak tembok di sebuah tikungan. Setelah terjatuh, keduanya dikejar oleh dua orang yang juga berboncengan. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas salah seorang pelaku mengayunkan senjata tajam dan mengenai bagian perut FA. Sementara itu, teman FA berhasil melarikan diri dari kejaran pelaku.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian menduga kuat bahwa FA menjadi korban aksi tawuran. Dugaan ini diperkuat oleh fakta bahwa tidak ada barang berharga milik korban yang hilang setelah kejadian, berbeda dengan modus operandi begal pada umumnya.
"Dari hasil pemeriksaan di lapangan, kuat dugaan bahwa ini adalah kasus tawuran antar kelompok. Biasanya, jika begal, pelaku akan mengambil sepeda motor korban. Namun, dalam kasus ini, tidak ada barang yang hilang," jelas Kompol Suparmin.
Lebih lanjut, Kompol Suparmin menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan ibu korban, FA saat itu pamit untuk membeli makan bersama temannya.
"Menurut keterangan ibunya, korban pamit untuk membeli makan bersama temannya," imbuhnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan intensif, termasuk menelusuri rekaman CCTV lainnya di sekitar lokasi kejadian untuk mengidentifikasi kendaraan dan wajah para pelaku. Kendala utama saat ini adalah kualitas rekaman CCTV yang kurang jelas, sehingga menyulitkan identifikasi nomor polisi kendaraan pelaku.
"Nomor polisinya tidak terlihat jelas dari rekaman CCTV yang ada. Kami sedang berupaya mencari rekaman CCTV lain yang lebih jelas. Plat nomor kendaraan pelaku tidak jelas dalam rekaman yang viral itu, jadi kami masih terus mencari CCTV lain," terang Kompol Suparmin.
Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka bacok yang dideritanya. Sementara temannya yang berhasil melarikan diri hanya mengalami luka ringan.
"Korban masih dirawat di rumah sakit. Temannya hanya mengalami lecet dan sudah pulang dari rumah sakit. Kami juga sudah memanggil temannya untuk dimintai keterangan, tetapi yang bersangkutan belum datang," pungkas Kompol Suparmin.
Daftar kata kunci penting:
- Pembacokan
- Remaja
- Jakarta Selatan
- Tawuran
- Polsek Kebayoran Baru
- CCTV
- BPJS Kesehatan
- Luka bacok
- Penyelidikan
- Radio Dalam