Pertamina NRE Perluas Jejak ke Filipina, Investasi Signifikan dalam Energi Hijau

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mengumumkan langkah ekspansifnya ke pasar energi terbarukan Filipina melalui akuisisi 20% saham di Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), sebuah perusahaan energi terkemuka di negara tersebut. Investasi strategis ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian share subscription agreement senilai US$120 juta, yang setara dengan Rp1,96 triliun. Penandatanganan tersebut dilakukan di Jakarta oleh CEO Pertamina NRE, John Anis, dan CEO CREC, Oliver Tan.

John Anis menyampaikan bahwa kemitraan ini merupakan babak baru bagi kedua perusahaan, membuka peluang strategis di antara Indonesia dan Filipina. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini selaras dengan tujuan pemerintah Indonesia dalam percepatan pengembangan energi terbarukan. Investasi ini diharapkan dapat memperkuat portofolio energi hijau Pertamina NRE, sekaligus mendorong transfer pengetahuan dan teknologi di bidang energi bersih antara kedua negara.

Edgar Saavedra, Chairman CREC, menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah penting untuk menyediakan solusi energi bersih yang responsif dan berkelanjutan. Kemitraan dengan Pertamina NRE diharapkan dapat mempercepat transisi energi di Filipina dan Indonesia.

Selain investasi saham, kerja sama ini juga mencakup pengembangan sumber daya manusia di sektor pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan percepatan pembangunan pabrik panel surya dengan kapasitas hingga 1 MWp per hari. Langkah ini sejalan dengan target Filipina untuk mencapai 60% bauran energi terbarukan pada tahun 2034, sebagaimana tercantum dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek-proyek energi terbarukan.

CREC saat ini mengoperasikan PLTS dengan total kapasitas terpasang 287 MW dan memiliki target ambisius untuk mencapai 5 GW dalam lima tahun mendatang, dengan target 1 GW yang akan dicapai tahun ini. Selain PLTS, CREC juga aktif mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dengan total kapasitas 803 MW, dengan empat proyek PLTB berkapasitas 543 MW saat ini dalam tahap pengembangan.

Kedua perusahaan juga menandatangani perjanjian kerangka kerja (framework agreement) untuk menjajaki peluang investasi lebih lanjut di bidang energi terbarukan dan kredit karbon di Indonesia. Pertamina NRE dan CREC sepakat untuk bersama-sama mengembangkan proyek PLTS, PLTB, dan memperluas perdagangan kredit karbon dari proyek-proyek energi terbarukan.

Deputi Menteri Energi Filipina, Mylene Capongcol, menyambut baik kemitraan ini, dengan menyatakan bahwa kolaborasi ini memperkuat kemitraan energi regional dan menunjukkan komitmen Filipina terhadap kerja sama energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara. Kemitraan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani antara Indonesia dan Filipina pada Januari 2024, yang semakin mempererat hubungan bilateral di sektor energi.