Pembangunan Puskesmas di Glodok Picu Protes Warga: Ruang Publik dan Tradisi Terancam
Pembangunan sebuah puskesmas di kawasan Glodok, Jakarta Barat, menuai penolakan keras dari warga setempat. Pasalnya, proyek tersebut menggusur lapangan Kebon Torong, sebuah ruang publik yang telah lama menjadi pusat kegiatan sosial, budaya, dan olahraga bagi masyarakat sekitar.
Lapangan Kebon Torong, yang berlokasi di Kelurahan Glodok, dulunya adalah tempat warga berinteraksi, berolahraga, dan melestarikan tradisi. Warga RT 12 dan 13 RW 01 Kelurahan Glodok sudah melayangkan protes mereka sejak tahun 2023. Kini, dengan adanya pembangunan puskesmas, warga merasa kehilangan identitas dan wadah untuk berkumpul. Lebih dari sekadar tempat berolahraga, lapangan ini juga menjadi simbol kebangkitan komunitas setelah tragedi kerusuhan Mei 1998. Di tempat inilah, warga membangun kembali semangat kebersamaan, salah satunya melalui kegiatan seni kaligrafi China dan kursus bahasa Mandarin.
Berikut adalah aktivitas yang sering dilakukan warga di lapangan tersebut:
- Latihan Tai Chi
- Taekwondo
- Tenis
- Bola Basket
- Kegiatan Seni dan Budaya (Angklung, Paduan Suara, Kaligrafi China)
Sejak lapangan diratakan dengan tanah, aktivitas-aktivitas tersebut terhenti. Pemandangan di lokasi kini didominasi oleh alat-alat berat seperti ekskavator dan mesin bor. Lumpur sisa pengerjaan proyek bahkan meluber hingga ke tepi jalan raya. Spanduk-spanduk penolakan proyek puskesmas juga terlihat terpasang di hampir setiap rumah warga di sekitar lapangan. Spanduk tersebut berisikan kalimat protes terhadap pemerintah yang dianggap tidak memiliki empati karena telah menghancurkan satu-satunya ruang publik yang mereka miliki.
Ironisnya, meski warga Glodok belum memiliki puskesmas sendiri, selama ini mereka memanfaatkan fasilitas kesehatan di Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat penggusuran. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah pembangunan puskesmas di atas ruang publik yang sarat akan nilai sejarah dan sosial budaya ini adalah solusi terbaik bagi kebutuhan kesehatan warga Glodok?