Pengembangan Energi Surya di Indonesia Terhambat Produktivitas SDM Rendah
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi surya, namun produktivitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah menjadi tantangan utama. Sektor green jobs menjanjikan sekitar 790.000 lapangan pekerjaan, akan tetapi efisiensi kerja tenaga lokal masih perlu ditingkatkan.
Wakil Ketua Dewan Pakar AESI, Arya Rezavidi, menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas SDM dalam pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Menurutnya, masalah utama bukan pada kurangnya keterampilan, melainkan pada efisiensi kerja. Pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi kompetensi menjadi kunci untuk meningkatkan standar dan kemampuan pekerja.
Kementerian Ketenagakerjaan telah mengeluarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk pekerja di sektor PLTS. Standar ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan, pemasangan, pemeriksaan, pengoperasian, hingga pemeliharaan PLTS. SKKNI menjadi acuan penting untuk memastikan kualitas dan keamanan instalasi PLTS.
Arya menekankan pentingnya sertifikasi profesi bagi pekerja setelah mengikuti pelatihan. Sertifikasi ini bertujuan agar kompetensi mereka diakui dan memiliki standar yang sama. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor energi terbarukan.
RUPTL 2025-2034 memproyeksikan potensi 1,7 juta lapangan pekerjaan baru di sektor energi. Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan, Wahyudi Joko Santoso, menyatakan bahwa PLTS berpotensi menciptakan lebih dari 350.000 lapangan kerja, tertinggi di antara sektor energi baru terbarukan (EBT) lainnya. Pemerintah mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pelaku usaha dan mitra swasta, untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor PLTS.
Untuk mencapai target-target energi terbarukan yang ambisius, Indonesia perlu fokus pada peningkatan produktivitas dan kompetensi SDM di sektor PLTS. Investasi dalam pelatihan, sertifikasi, dan pengembangan standar kompetensi yang jelas akan menjadi kunci untuk membuka potensi penuh dari green jobs dan mendorong transisi energi yang berkelanjutan.