BP Haji Tingkatkan Seleksi Ketat Istitha'ah Demi Kesehatan Jemaah Haji 2026
Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1447 Hijriah atau 2026 mendatang akan mengalami peningkatan signifikan dalam proses seleksi jemaah. Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji) berencana memperketat kriteria istitha'ah, sebuah persyaratan krusial yang mencakup aspek kesehatan fisik dan mental calon jemaah haji. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap evaluasi dari otoritas Arab Saudi terkait pelaksanaan haji tahun 2025.
Dalam pertemuan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Mochammad Irfan Yusuf dari BP Haji mengungkapkan bahwa masukan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menjadi pendorong utama perubahan ini. Pemerintah Saudi menyoroti banyaknya jemaah haji Indonesia yang dianggap tidak memenuhi standar kesehatan yang dipersyaratkan, namun tetap diberangkatkan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait kemampuan jemaah dalam menjalankan rangkaian ibadah haji secara optimal dan aman.
- Evaluasi dari Saudi: Otoritas Arab Saudi menyoroti banyaknya jemaah haji Indonesia yang tidak memenuhi standar kesehatan yang dipersyaratkan pada tahun 2025.
Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Soleh, menambahkan dimensi penting dalam diskusi ini. Menurutnya, istitha'ah tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi juga mencakup aspek kemampuan lainnya yang menjadikan seorang Muslim wajib menunaikan ibadah haji. Penafsiran yang komprehensif terhadap istitha'ah ini akan menjadi landasan dalam penyempurnaan kriteria seleksi jemaah haji.
Langkah BP Haji memperketat syarat istitha'ah bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci benar-benar dalam kondisi fisik dan mental yang prima. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kejadian yang tidak diinginkan, seperti masalah kesehatan serius hingga kematian jemaah selama pelaksanaan ibadah haji. Data menunjukkan bahwa hingga hari ke-45 pelaksanaan ibadah haji 2025, tercatat 298 jemaah wafat, berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes). Angka ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan jemaah haji.
Dengan pengetatan seleksi istitha'ah, BP Haji berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh jemaah haji Indonesia. Fokus pada kesehatan dan kemampuan jemaah diharapkan dapat menciptakan pengalaman ibadah haji yang lebih aman, nyaman, dan bermakna.