Inovasi Bioteknologi Jagung: Strategi Bayer Indonesia Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Bayer Indonesia menyoroti peran penting bioteknologi jagung dalam mengatasi masalah ketahanan pangan di Indonesia. Melalui acara Media Class 2025 yang bertajuk “The Science Behind: Food Security,” Presiden Direktur Bayer Indonesia, Yuchen Li, menyampaikan komitmen perusahaan untuk mengembangkan solusi pertanian inovatif yang berkelanjutan. Fokus utama adalah jagung bioteknologi DK95R, yang dirancang untuk meningkatkan hasil panen dan efisiensi penggunaan sumber daya.

Bioteknologi jagung DK95R merupakan wujud nyata dari misi global Bayer, yaitu Health For All, Hunger For None. Yuchen Li menjelaskan bahwa pemilihan jagung didasari oleh nilai jual yang tinggi serta kandungan gizi yang bermanfaat bagi manusia dan hewan. Upaya peningkatan ketahanan pangan melalui jagung diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian dan peternakan.

Uji coba bibit jagung DK95R telah dilakukan sejak Juli 2023 di Dongpo, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemilihan NTB sebagai lokasi uji coba didasarkan pada hasil kajian internal yang menunjukkan tingkat gangguan gulma yang tinggi di wilayah tersebut. Kondisi ini memungkinkan Bayer untuk menguji ketahanan bibit DK95R terhadap gulma dan herbisida secara efektif.

  • Keunggulan Bibit Jagung DK95R:
    • Tahan terhadap gulma dan herbisida.
    • Memungkinkan penyerapan nutrisi tanah secara maksimal oleh tanaman jagung.
    • Meningkatkan efisiensi pengendalian gulma dan mengurangi kebutuhan herbisida.
    • Meningkatkan hasil panen secara signifikan.
    • Mampu meningkatkan pendapatan petani hingga 30 persen dibandingkan dengan bibit jagung biasa.
    • Lebih efisien dalam penggunaan air.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa bibit DK95R mampu bertahan hidup meskipun terpapar herbisida, sementara gulma di sekitarnya mati. Hal ini memungkinkan tanaman jagung untuk menyerap nutrisi dari tanah secara optimal, sehingga meningkatkan produktivitas. Selain itu, penggunaan bibit bioteknologi ini juga mengurangi kebutuhan air dalam proses budidaya, menjadikannya solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Yuchen Li menekankan bahwa keberhasilan di satu wilayah bukanlah jaminan mutlak untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, Bayer Indonesia akan terus melakukan edukasi dan pendampingan kepada petani, serta berinovasi untuk mengembangkan bibit-bibit unggul lainnya yang tahan terhadap berbagai dampak perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan.

Inovasi bioteknologi jagung ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional, sekaligus mendorong sistem pertanian yang lebih berkelanjutan secara ekologis dan sosial. Dengan fokus pada efisiensi sumber daya dan peningkatan hasil tani, Bayer Indonesia berupaya untuk menciptakan masa depan pertanian yang lebih baik bagi Indonesia.