Ribuan Turis Dievakuasi dari Israel Akibat Konflik Regional yang Meningkat
Gelombang evakuasi besar-besaran tengah berlangsung di Israel, menyusul meningkatnya ketegangan regional. Lebih dari seribu lima ratus wisatawan, sebagian besar peserta program Birthright Israel, telah dievakuasi ke Siprus menggunakan kapal pesiar mewah, Crown Iris. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran akan keamanan, di tengah potensi ancaman serangan rudal.
Birthright Israel adalah organisasi yang didanai sebagian oleh pemerintah Israel dan menawarkan perjalanan gratis selama 10 hari ke Israel kepada kaum muda Yahudi berusia 18 hingga 26 tahun. Evakuasi ini menyoroti dampak konflik geopolitik terhadap sektor pariwisata dan kehidupan warga sipil.
Perjalanan laut selama 13 jam dari Ashdod, sebuah kota pelabuhan di selatan Tel Aviv, ke Larnaca, Siprus, dilakukan di bawah pengawalan ketat Angkatan Laut Israel. Kehadiran militer menggarisbawahi seriusnya situasi dan upaya untuk memastikan keselamatan para wisatawan selama proses evakuasi.
Diperkirakan hampir 2.800 peserta internasional masih berada di Israel setelah adanya peningkatan ketegangan. Mayoritas dari mereka berasal dari Amerika Serikat, yang mendorong berbagai upaya untuk memulangkan mereka. Gubernur Florida, Ron DeSantis, telah mengambil langkah proaktif dengan menyewa empat pesawat berbadan lebar untuk menerbangkan peserta AS yang dievakuasi dari Siprus kembali ke Tampa, Florida.
Organisasi Birthright Israel meyakinkan bahwa semua peserta aman dan berada di dekat zona aman dan tempat penampungan, dengan tim operasional dan staf yang memberikan perawatan yang diperlukan. Upaya evakuasi melalui udara dan laut terus dilakukan untuk mengevakuasi peserta internasional yang tersisa di Israel. Prioritas diberikan kepada mereka yang mendekati akhir program pendidikan 10 hari mereka.
Gidi Mark, CEO Birthright Israel, menggambarkan operasi ini sebagai "rumit dan emosional," yang dilakukan di bawah tekanan yang sangat besar. Dia menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan evakuasi 1.500 orang dewasa muda ke Siprus dan menegaskan komitmen timnya untuk mengamankan solusi bagi para peserta yang masih berada di Israel.
Evakuasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri pariwisata dan organisasi dalam mengelola perjalanan dan program di wilayah yang tidak stabil secara politik. Prioritas utama tetap pada keselamatan dan kesejahteraan para peserta, dengan upaya berkelanjutan untuk memastikan kepulangan mereka yang aman ke negara asal mereka.