Peringkat Daya Saing Indonesia Anjlok Signifikan dalam Laporan Terbaru IMD
Kemerosotan Daya Saing Indonesia dalam Peta Persaingan Global
Indonesia mengalami penurunan tajam dalam peringkat daya saing global berdasarkan laporan World Competitiveness Ranking (WCR) 2025 yang dirilis oleh International Institute for Management Development (IMD) World Competitive Center (WCC). Pada tahun ini, Indonesia menduduki peringkat ke-40 dari 69 negara yang dievaluasi, sebuah penurunan signifikan sebesar 13 peringkat dibandingkan dengan posisi ke-27 yang diraih pada tahun sebelumnya.
Penurunan ini menandai perubahan tren setelah periode peningkatan yang cukup menggembirakan pasca pandemi Covid-19. Direktur WCC IMD, Arturo Bris, menyoroti bahwa Indonesia sempat mencatat peningkatan daya saing yang signifikan, naik 11 peringkat antara tahun 2022 dan 2023, serta 7 peringkat antara tahun 2023 dan 2024. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor minyak dan gas (migas) serta lonjakan harga komoditas.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan
Beberapa faktor utama berkontribusi pada penurunan peringkat daya saing Indonesia. Salah satunya adalah stagnasi dalam performa ekonomi, yang tetap berada di peringkat 24 dengan skor 58,7. Selain itu, terjadi penurunan dalam efisiensi pemerintah, dari peringkat 23 pada tahun 2024 menjadi peringkat 34 pada tahun 2025 dengan skor 53,5. Penurunan juga tercatat dalam efisiensi bisnis, dari peringkat 14 menjadi peringkat 26 dengan skor 59, serta infrastruktur yang turun dari peringkat 52 menjadi 57 dengan skor 30,2.
Perbandingan dengan Negara Lain di Asia Pasifik
Indonesia bukan satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami penurunan daya saing. Negara-negara seperti China, India, Thailand, dan Singapura juga mengalami penurunan peringkat. Meskipun demikian, peringkat mereka secara keseluruhan masih lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. China berada di peringkat 16 (turun 2 peringkat), India di peringkat 41 (turun 2 peringkat), Thailand di peringkat 30 (turun 5 peringkat), dan Singapura di peringkat 2 (turun 1 peringkat).
Di sisi lain, Malaysia dan Filipina justru menunjukkan peningkatan daya saing. Malaysia naik 11 peringkat ke posisi 23, sementara Filipina naik 1 peringkat ke posisi 51.
Rincian Penurunan Peringkat
Berikut adalah rincian penurunan peringkat berdasarkan laporan IMD WCR 2025:
- Performa Ekonomi: Peringkat 24 (Skor: 58,7) - Stagnan
- Efisiensi Pemerintah: Peringkat 34 (Skor: 53,5) - Turun dari peringkat 23
- Efisiensi Bisnis: Peringkat 26 (Skor: 59) - Turun dari peringkat 14
- Infrastruktur: Peringkat 57 (Skor: 30,2) - Turun dari peringkat 52