Dedi Mulyadi Soroti Dilema UU ODOL: Kesejahteraan Sopir Truk Jadi Perhatian Utama
Aksi demonstrasi pengemudi truk terkait penolakan terhadap Undang-Undang Over Dimension Over Loading (UU ODOL) mendapat tanggapan dari tokoh masyarakat Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia menekankan perlunya solusi yang berkeadilan bagi seluruh pihak yang terdampak kebijakan tersebut.
Gelombang unjuk rasa yang berlangsung di kawasan Padalarang, Bandung Barat, sempat memicu kemacetan lalu lintas yang signifikan. Para pengemudi truk dari berbagai komunitas menyampaikan keluh kesah mengenai pembatasan muatan yang mereka anggap menggerus pendapatan mereka secara drastis. Dedi Mulyadi mengakui bahwa akar permasalahan UU ODOL terletak pada tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh kendaraan dengan muatan berlebih.
Namun, Dedi juga memberikan perhatian khusus terhadap kondisi ekonomi para pengemudi truk. Ia menyoroti bahwa biaya operasional yang tinggi, termasuk harga bahan bakar, tarif tol, dan suku cadang, seringkali membuat pengemudi hanya memperoleh pendapatan yang minim, bahkan terkadang tanpa memiliki asisten atau kernet.
"Biaya operasional angkutan truk memang tergolong mahal, sehingga seringkali pengemudi tidak mendapatkan bagian yang layak," ujar Dedi.
Ia mengungkapkan bahwa banyak pengemudi truk hanya mampu menghasilkan antara Rp100.000 hingga Rp160.000 per hari. Kondisi ini membuat mereka merasa keberatan jika aturan ODOL diterapkan secara ketat tanpa adanya skema insentif yang memadai.
"Mereka merasa keberatan karena penghasilan mereka tidak mencukupi. Inilah yang perlu kita diskusikan bersama, bagaimana agar beban muatan kendaraan sesuai ketentuan, namun pengemudi tetap dapat membawa pulang uang yang cukup untuk keluarga," imbuhnya.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dirinya memahami betul permasalahan yang dihadapi para pengemudi truk, mengingat pengalamannya dalam menangani isu serupa saat menjabat sebagai kepala daerah. Ia berharap solusi yang adil dan berkelanjutan dapat segera ditemukan agar kesejahteraan pengemudi truk tetap terjamin di tengah penerapan UU ODOL. Menjelang sore hari, arus lalu lintas di Tol Cipularang berangsur normal setelah pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan melakukan pengalihan arus dan pembubaran massa secara bertahap.