Di Tengah Gempuran, Warga Iran Bertahan Hidup dan Berkomunikasi Melalui Platform Digital

Gempuran yang melanda Iran telah menciptakan situasi sulit bagi warganya. Di tengah kondisi yang serba tidak pasti, ruang digital menjadi sarana vital bagi mereka untuk tetap terhubung, mencari dukungan, dan mempertahankan kewarasan.

Teheran, ibukota Iran, menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah. Al Jazeera melaporkan bahwa suasana kota diliputi kekacauan. Warga bergegas mencari perlindungan di stasiun kereta bawah tanah, membawa serta barang-barang seadanya. Ketiadaan fasilitas memadai seperti bunker bom, sistem peringatan dini, dan rencana evakuasi yang jelas semakin memperburuk keadaan.

Dalam situasi yang penuh tekanan ini, dunia maya menawarkan ruang aman yang relatif bagi warga Iran. Aplikasi seperti Discord dan WhatsApp menjadi jembatan komunikasi dan sumber dukungan emosional.

Momo, seorang mahasiswa teknik komputer berusia 24 tahun, mengaku bahwa Discord menjadi tempatnya bernapas di tengah gempuran. Aplikasi yang telah ia gunakan selama tujuh tahun itu menjadi sarana untuk terhubung dengan teman-teman, bermain game, dan sekadar mengobrol. "Rasanya seperti rumah," ujarnya, menggambarkan betapa pentingnya platform tersebut baginya.

WhatsApp juga memainkan peran krusial dalam menghubungkan komunitas-komunitas kecil. Salah satu contohnya adalah grup WhatsApp yoga prakelahiran yang tanpa disangka menjadi sarana bagi anggotanya untuk saling mendukung dan bertahan. Para ibu hamil yang tidak dapat meninggalkan Teheran saling memberikan semangat, berbagi teknik pernapasan, tips darurat, dan pesan suara saat pemadaman listrik.

Zohreh, seorang ibu hamil delapan bulan di Teheran, menuturkan bagaimana grup tersebut menjadi sumber kekuatan baginya. "Kami saling memberi nasihat perawatan diri dan bernafas kalau ada panic attack. Kami juga yoga online bersama-sama. Kami menyalakan lilin dan mengirim voice notes kalau lagi sepi," katanya.

Bahkan dalam situasi genting sekalipun, solidaritas di antara anggota grup ini tetap terjaga. Zohreh menceritakan pengalaman salah seorang anggota yang terbangun karena suara ledakan bom dan langsung mengalami kontraksi. Anggota lainnya dengan sigap memberikan bimbingan melalui WhatsApp untuk membantu menenangkan diri.

Bagi para ibu hamil yang usia kandungannya sudah besar, meninggalkan Teheran bukanlah pilihan yang ideal. Mereka memilih untuk tetap tinggal agar tetap dekat dengan rumah sakit langganan.

Di tengah gempuran dan ketidakpastian yang semakin meningkat, warga Iran menemukan oase ketenangan dan kemanusiaan di ruang digital. Mereka saling menguatkan dan menemani satu sama lain melalui masa-masa sulit ini, membuktikan bahwa di era digital, koneksi dan solidaritas dapat menjadi sumber harapan dan ketahanan.