Fordo: Benteng Nuklir Iran di Bawah Tanah, Hanya 'Penghancur Bunker' AS yang Mampu Menembus?
Fordo: Benteng Nuklir Iran yang Tersembunyi di Bawah Tanah
Di jantung pegunungan terpencil Iran, tersembunyi jauh di bawah permukaan tanah, terletak fasilitas pengayaan uranium Fordo. Situs ini menjadi sorotan tajam mengingat potensi konflik yang meningkat di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel. Fordo bukan sekadar fasilitas nuklir biasa; ia dirancang sebagai benteng bawah tanah, dilindungi dari serangan udara konvensional.
Lokasi Strategis dan Pertahanan Berlapis
Fordo terletak sekitar 96 kilometer selatan Teheran, ibu kota Iran, di wilayah pegunungan dekat Kota Qom. Pembangunannya jauh di dalam pegunungan yang terjal dan terpencil bukan tanpa alasan. Lokasi bawah tanahnya memberikan lapisan perlindungan terhadap serangan udara, sebuah faktor penting mengingat ketegangan regional yang sedang berlangsung. Fasilitas ini awalnya dibangun sebagai serangkaian terowongan oleh Korps Garda Revolusi Islam, sebelum kemudian diubah menjadi situs pengayaan uranium.
Keamanan Fordo tidak hanya bergantung pada kedalamannya. Situs ini dikelilingi oleh sistem keamanan berlapis, termasuk pagar dan pos pemeriksaan tunggal yang mengontrol akses. Di balik pos pemeriksaan, diperkirakan terdapat enam terowongan pintu masuk yang mengarah ke kompleks bawah tanah. Di permukaan, terdapat bangunan pendukung besar dan jalan menuju fasilitas pendukung terdekat.
Seberapa Kebal Fordo Terhadap Serangan?
Kedalaman fasilitas Fordo menjadi tantangan signifikan bagi kekuatan militer mana pun yang ingin menghancurkannya. Untuk menyebabkan kerusakan yang berarti, diperlukan amunisi khusus yang dikenal sebagai "penghancur bunker" atau bunker buster, yang dirancang untuk menembus jauh di bawah permukaan sebelum meledak.
Israel diyakini memiliki senjata semacam itu, meskipun kemampuannya terbatas pada penetrasi kurang dari 10 meter. Amerika Serikat, di sisi lain, memiliki potensi untuk melakukan pekerjaan itu dengan GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) seberat 13.000 kg. MOP dirancang untuk menembus sekitar 18 meter beton atau 61 meter tanah sebelum meledak.
Namun, bahkan MOP pun tidak menjamin penghancuran total Fordo. Terowongan-terowongan fasilitas tersebut diperkirakan mencapai kedalaman 80-90 meter di bawah permukaan, jauh lebih dalam daripada fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Iran lainnya di Natanz. Meskipun Natanz telah diserang dan diyakini mengalami kerusakan parah, kedalamannya yang relatif dangkal (sekitar 20 meter) membuatnya lebih rentan.
Peran Amerika Serikat dan Prospek Masa Depan
Meskipun Amerika Serikat telah membantu menangkis serangan rudal Iran terhadap Israel, keterlibatan langsung dalam serangan terhadap Iran masih belum jelas. Namun, pergerakan aset militer AS baru-baru ini, seperti pemindahan pesawat militer ke Eropa, menunjukkan potensi peran yang lebih besar dalam konflik tersebut. Salah satu tanda bahwa AS mungkin sedang mempersiapkan untuk menggunakan MOP pada target di Iran adalah penyebaran pengebom siluman B-2 ke Diego Garcia, sebuah pangkalan udara yang masuk dalam jangkauan B-2. B-2 adalah satu-satunya pengebom AS yang mampu membawa bom MOP sepanjang 6,2 meter.
Kemampuan penghancur bunker untuk menghancurkan situs seperti Fordo akan bergantung pada seberapa kuat ketahanan terowongan bawah tanah itu diciptakan.
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kesabarannya dengan Teheran telah habis dan ia sedang mempertimbangkan apakah AS akan bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran.
Situasi di sekitar Fordo tetap tegang. Masa depan fasilitas ini, dan peran Amerika Serikat dalam potensi konflik, akan memiliki implikasi yang signifikan bagi stabilitas regional dan upaya non-proliferasi nuklir global.
Disclaimer: Artikel ini hanya menyajikan informasi dan analisis berdasarkan sumber yang tersedia untuk umum. Tidak ada jaminan atas akurasi penuh dari semua detail, terutama yang berkaitan dengan spesifikasi teknis dan kemampuan militer.