Trauma Mendalam: Wanita Alami Luka Serius Akibat Serangan Simpanse Peliharaan
Pada tanggal 16 Februari 2009, Charla Nash, seorang wanita berusia 71 tahun, mengalami kejadian tragis yang mengubah hidupnya secara permanen. Ia diserang oleh seekor simpanse peliharaan bernama Travis milik sahabatnya, Sandra Herold. Insiden mengerikan ini mengakibatkan luka parah di wajah dan tubuhnya, sehingga ia harus menjalani serangkaian operasi rekonstruksi wajah.
Kisah bermula ketika Sandra Herold menghubungi Charla untuk meminta bantuan terkait perilaku agresif Travis. Setibanya di rumah Sandra, Charla mencoba menenangkan Travis dengan boneka Elmo. Namun, upaya tersebut justru memicu amarah simpanse tersebut. Travis, yang memiliki berat sekitar 90 kilogram, menyerang Charla dengan brutal, mengakibatkan kerusakan serius pada wajah dan tangannya.
"Hal yang paling kuingat adalah jeritan simpanse itu," ujar Nash dalam sebuah wawancara. Sandra Herold, yang menyaksikan kejadian tersebut, berusaha menghentikan serangan dengan menikam Travis. Upaya ini dilakukan karena kekuatan fisik Travis yang luar biasa.
Setelah kejadian tersebut, Sandra segera menghubungi layanan darurat 911. Dalam rekaman panggilan yang panik, ia berteriak, "Dia merobek wajahnya!". Petugas kepolisian yang tiba di lokasi menemukan Travis berlumuran darah Charla Nash. Untuk menghentikan serangan lebih lanjut, polisi menembak mati Travis di tempat.
Brianna, putri Charla Nash, menggambarkan kondisi ibunya setelah serangan itu dengan sangat menyayat hati. Luka yang dialami Charla sangat parah sehingga Brianna dapat melihat struktur tengkorak di wajah ibunya. "Aku benar-benar bisa melihat struktur tulang pipinya dan itu terlihat seperti wajahnya, memang rusak, tapi tetap wajahnya," kata Brianna.
Charla Nash kemudian menjalani transplantasi wajah sebagai upaya untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh serangan simpanse tersebut. Transplantasi ini memberikan harapan baru bagi Charla untuk mendapatkan kembali kualitas hidupnya. Meskipun awalnya ia merasa malu dan berusaha menutupi wajahnya, ia kini menjalani terapi bicara dan rehabilitasi lainnya untuk memulihkan kondisinya.
Saat ini, Charla tinggal di fasilitas perawatan khusus dan fokus pada pemulihan. Ia berharap dapat terus membaik dan menikmati makanan seperti orang normal lagi. Charla mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk hidup lebih baik setelah transplantasi wajah. Meskipun transplantasi tangan ganda yang pertama gagal, ia berencana untuk menjalani transplantasi tangan lagi. Charla mengakui bahwa proses pemulihan sangat sulit, tetapi ia tetap optimis dan percaya bahwa hidupnya akan terus membaik.
"Hidupku semakin membaik. Pelan-pelan membaik ya, memang sulit, tapi membaik," pungkasnya.