Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Kembali Erupsi

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan terjadinya erupsi yang terpantau pada Kamis (19/9/2025). Erupsi ini memicu kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak gunung, atau setara dengan 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Menurut laporan dari petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, erupsi terjadi pada pukul 20.11 WIB. Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, mengarah ke utara. Saat laporan ini disusun, aktivitas erupsi masih berlangsung.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Gunung Semeru juga mengalami serangkaian erupsi. Tercatat enam kali erupsi dengan karakteristik yang serupa, di mana erupsi pertama terjadi pada pukul 05.03 WIB. Ketinggian kolom letusan juga mencapai sekitar 800 meter di atas puncak gunung, atau 4.476 meter di atas permukaan laut.

Mengingat status Gunung Semeru yang masih berada pada level waspada, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan serangkaian rekomendasi yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.

Berikut adalah rekomendasi PVMBG:

  • Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
  • Masyarakat tidak diperkenankan beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
  • Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
  • Masyarakat diimbau agar mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru dan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari potensi bahaya yang mungkin terjadi.