Transformasi Tubuh Selebriti: Strategi Diet ala Aurel Hermansyah dan Rekan Artis Lainnya
Dunia hiburan tanah air kerap menjadi sorotan, tak hanya mengenai karya, tetapi juga perubahan penampilan para selebriti. Salah satu aspek yang menarik perhatian publik adalah transformasi tubuh, khususnya penurunan berat badan yang signifikan. Banyak artis yang berbagi kisah sukses mereka dalam mencapai berat badan ideal melalui berbagai metode diet.
Metode Diet Populer di Kalangan Artis:
-
Pengendalian Porsi (Portion Control):
Prinsip dasar dari pengendalian porsi adalah mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi dalam setiap hidangan. Tujuannya adalah untuk menciptakan defisit kalori, yang mana tubuh membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi, sehingga memicu penurunan berat badan. Aurel Hermansyah, contohnya, berhasil menurunkan 21 kg dalam waktu 5 bulan pasca melahirkan dengan menerapkan metode ini. Ia tetap mengonsumsi nasi putih, namun dengan porsi yang sangat terbatas, yaitu hanya tiga sendok makan, disertai dengan lauk yang sehat. Amel Carla juga mengikuti pola makan serupa sejak 2019 dengan bimbingan dokter gizi, berhasil menurunkan 13 kg. Ia juga tidak sepenuhnya menghindari makanan tertentu, bahkan masih mengonsumsi jeroan sesekali.
-
Clean Eating (Makan Bersih):
Clean eating menekankan pada konsumsi makanan yang alami dan minim proses pengolahan. Fokusnya adalah pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan sumber protein tanpa tambahan gula, garam, atau bahan kimia. Prilly Latuconsina adalah salah satu artis yang menerapkan metode ini dan berhasil menurunkan 12 kg, dari 49 kg menjadi 37 kg. Ia memulai hari dengan kopi hitam dan mengonsumsi sayur serta protein di siang hari.
-
Intermittent Fasting (Puasa Intermiten):
Intermittent fasting adalah pola makan yang mengatur waktu makan dan puasa dalam periode tertentu. Metode yang populer adalah 16:8, yaitu puasa selama 16 jam dan memiliki jendela makan selama 8 jam. Marshanda berhasil menurunkan 17 kg dengan metode ini. Amanda Manopo juga menerapkan intermittent fasting, namun juga sangat memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Ia menghindari makanan favoritnya seperti seblak, mie ayam, dan bakso, serta menggantinya dengan makanan yang lebih sehat dan mengatur asupan proteinnya. Ia juga berkonsultasi dengan dokter gizi dan mengonsumsi probiotik.
Perlu dicatat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan kondisi tubuh yang berbeda. Metode diet yang berhasil untuk satu orang, belum tentu efektif untuk orang lain. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sangat disarankan sebelum memulai program diet apapun untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.