Serangan Rudal Iran Hantam Rumah Sakit Israel, Ketegangan Meningkat
Konflik antara Israel dan Iran semakin memanas setelah serangan rudal menghantam sebuah rumah sakit utama di wilayah selatan Israel. Insiden ini memicu kemarahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.
Serangan itu terjadi pada Kamis (19/6) dan menyebabkan kerusakan signifikan pada fasilitas kesehatan tersebut. Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Sharren Haskel, mengecam serangan itu sebagai tindakan "disengaja" dan "kriminal", menuduh Iran sengaja menargetkan warga sipil. Dia mencatat bahwa rumah sakit tersebut merupakan pusat medis vital bagi seluruh wilayah Negev di Israel.
Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom (MDA), melaporkan bahwa sedikitnya 32 orang terluka akibat serangan rudal tersebut. Pejabat militer Israel menyatakan bahwa serangan itu melibatkan "puluhan rudal balistik".
PM Netanyahu merespons dengan keras serangan tersebut, menyatakan kemarahannya dan mengancam Iran akan "membayar harga yang mahal". Dalam unggahan di media sosial, Netanyahu menuduh Iran melakukan serangan teroris terhadap warga sipil dan memerintahkan militer Israel untuk "mengintensifkan serangan" terhadap Republik Islam tersebut.
Menteri Pertahanan Israel, Katz, menambahkan bahwa serangan itu merupakan "kejahatan perang yang paling serius" dan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya. Katz juga menyatakan bahwa ia dan Netanyahu telah memerintahkan militer untuk meningkatkan serangan terhadap target-target strategis di Iran, termasuk infrastruktur listrik di Teheran, dengan tujuan untuk menghilangkan ancaman terhadap Israel dan mengguncang rezim Ayatollah.
Sebagai tanggapan atas tuduhan tersebut, otoritas Iran mengklaim bahwa target utama serangan rudal tersebut adalah pangkalan militer dan intelijen Israel, bukan fasilitas kesehatan. Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa rumah sakit tersebut "hanya terkena dampak ledakan" dan bahwa target langsung dan tepatnya adalah fasilitas militer, yaitu Pangkalan Intelijen dan Komando Angkatan Darat Israel (IDF C4I) dan Kamp Intelijen Angkatan Darat di Gav-Yam Technology Park, yang terletak di sekitar Rumah Sakit Soroka.
Insiden ini semakin memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Israel dan Iran. Serangan terhadap fasilitas sipil, khususnya rumah sakit, sangat mengkhawatirkan dan berpotensi melanggar hukum internasional. Respons keras dari Israel dan ancaman untuk meningkatkan serangan terhadap Iran meningkatkan risiko konflik yang lebih luas di kawasan tersebut. Masyarakat internasional menyerukan de-eskalasi dan solusi diplomatik untuk meredakan ketegangan dan mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.
Berikut adalah poin-poin penting dari peristiwa tersebut:
- Serangan rudal Iran menghantam rumah sakit di Israel selatan, menyebabkan kerusakan dan korban luka.
- Israel mengecam serangan itu sebagai tindakan disengaja dan kriminal terhadap warga sipil.
- Iran mengklaim bahwa target utama adalah fasilitas militer dan bahwa rumah sakit hanya terkena dampak ledakan.
- PM Netanyahu mengancam Iran akan membayar harga yang mahal dan memerintahkan militer untuk meningkatkan serangan.
- Insiden ini meningkatkan ketegangan antara Israel dan Iran dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas.