Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza Tuai Kecaman, Kontras dengan Reaksi Netanyahu terhadap Serangan di Wilayahnya
Kecaman internasional terus bergema atas serangkaian serangan yang menyasar fasilitas kesehatan di Gaza, sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menunjukkan kemarahan atas serangan serupa yang menimpa sebuah rumah sakit di wilayah selatan Israel.
Kondisi ini memicu sorotan tajam terhadap standar ganda dalam menilai dampak serangan terhadap fasilitas medis. Di satu sisi, Israel berdalih bahwa serangan mereka di Gaza menargetkan militan Hamas yang bersembunyi di dalam atau di bawah rumah sakit, namun tuduhan ini dibantah keras oleh pihak Hamas dan organisasi kemanusiaan. Di sisi lain, serangan terhadap fasilitas kesehatan di Israel memicu kemarahan dan kecaman.
Berikut adalah beberapa insiden yang melibatkan rumah sakit di Gaza:
- Rumah Sakit Eropa (Khan Younis): Serangan udara Israel pada 13 Mei 2025, menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai puluhan lainnya. Israel mengklaim serangan itu menargetkan pusat komando Hamas di bawah rumah sakit, namun Hamas membantah keberadaan fasilitas militer di sana. Serangan ini memicu kecaman internasional atas pelanggaran hukum humaniter.
- Rumah Sakit Indonesia (Gaza Utara): Serangan Israel menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk hancurnya tiga generator listrik. Akibatnya, pasokan air dan listrik terganggu, mengancam operasional rumah sakit. MER-C mengecam serangan ini sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.
- Rumah Sakit Nasser (Khan Younis): Pemboman oleh militer Israel pada 23 Maret 2025, menewaskan seorang jurnalis dan melukai sejumlah warga sipil. Israel mengklaim serangan itu menargetkan militan Hamas, namun tuduhan ini dibantah oleh pihak Hamas.
- Rumah Sakit Al-Ahli: Rumah sakit ini berulang kali menjadi sasaran serangan udara Israel. Pada 13 April 2025, serangan menghancurkan sebagian bangunan rumah sakit, termasuk ruang bedah dan stasiun penghasil oksigen. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa seorang anak meninggal akibat terganggunya perawatan. Sebelumnya, pada 17 Oktober 2023, ledakan di tempat parkir rumah sakit menyebabkan puluhan orang tewas.
- Rumah Sakit Kamal Adwan (Gaza Utara): Militer Israel melakukan penggerebekan dan mengklaim menemukan banyak bahan peledak di sekitar rumah sakit. Pada 1 November 2024, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 46 orang dan membakar pasokan medis.
Serangan-serangan ini telah menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang keselamatan warga sipil dan perlindungan fasilitas medis selama konflik bersenjata. Hukum humaniter internasional dengan jelas melindungi rumah sakit dan fasilitas medis lainnya, kecuali jika mereka digunakan untuk tujuan militer. Namun, tuduhan dan bantahan terus berlanjut, menyulitkan upaya untuk meminta pertanggungjawaban atas pelanggaran yang terjadi.