Indonesia Resmikan Pabrik Panel Surya Terintegrasi Terbesar, Dongkrak Kemandirian Energi

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, menjadi saksi peresmian pabrik panel surya milik PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Langkah ini menandai kemajuan signifikan dalam industri energi terbarukan di Indonesia, dengan harapan mengurangi ketergantungan impor dan mendorong kemandirian energi.

Investasi senilai Rp 1,5 triliun telah digelontorkan untuk membangun pabrik berkapasitas 1 gigawatt (GW) per tahun ini. Teknologi termutakhir i-Topcon yang diterapkan memungkinkan efisiensi hingga 23 persen, menghasilkan panel surya dengan output maksimal 720 watt peak per unit. Dengan kapasitas produksi mencapai 1,4 juta lembar panel surya per tahun, pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor modul serta sel surya dari negara lain seperti China, Malaysia, dan Vietnam.

Menurut Agus Gumiwang, pabrik panel surya ini bukan hanya sekadar pemasok teknologi, tetapi juga katalisator untuk menciptakan ekosistem energi surya nasional yang berdaulat. Pembangunan pabrik ini juga diharapkan dapat mendorong penggunaan komponen lokal dari industri pendukung dan mempercepat hilirisasi, mulai dari penyerapan produk sel surya dalam negeri hingga pengembangan produk wafer, ingot, dan smelter polisilikon.

PT TMAI juga menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan sumber daya manusia dengan merekrut 640 tenaga kerja ahli di bidang panel surya yang telah mendapatkan pelatihan di China. Langkah ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam membangun kompetensi tenaga kerja lokal untuk mendukung operasional pabrik.

Pemerintah juga menyoroti pentingnya hilirisasi pasir silika, bahan baku utama panel surya. Indonesia memiliki cadangan pasir silika yang melimpah, mencapai lebih dari 330 juta ton dengan potensi hingga 25 miliar ton. Peningkatan nilai tambah pasir silika melalui pengolahan menjadi wafer dapat mencapai 25 kali lipat, sehingga pengembangan rantai pasok industri dari hulu ke hilir menjadi prioritas pemerintah.

Kementerian Perindustrian juga mendorong PT TMAI untuk mencapai target awal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 41 persen. Untuk mendukung hal ini, pemerintah tengah menyiapkan tata cara baru penghitungan nilai TKDN yang lebih efisien dan transparan.

Wakil Direktur Utama PT TMAI, Lokita Prasetya, menambahkan bahwa pabrik sel dan modul surya perusahaannya telah terintegrasi, menjadikannya pabrik panel surya terbesar di Indonesia. Pabrik ini juga mampu memproduksi salah satu panel surya terbesar di dunia. Kehadiran TMAI diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perwujudan energi bersih di Indonesia serta membantu mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen industri energi di Indonesia.

Pabrik ini merupakan hasil kerjasama antara Trina Solar Co Ltd, PT Daya Sukses Makmur Selaras (anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dari Sinar Mas), dan PT PLN Indonesia Power Renewable.

Manfaat Keberadaan Pabrik:

  • Mendorong kemandirian energi
  • Mengurangi ketergantungan impor
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mendorong hilirisasi industri
  • Mendukung energi bersih