Trauma Gempa Bengkulu: Warga Terdampak Menanti Realisasi Janji Perbaikan Rumah
Bengkulu Membara dalam Penantian: Satu Bulan Pasca Gempa, Harapan Perbaikan Rumah Belum Terwujud
Bengkulu masih bergelut dengan trauma pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah ini sebulan lalu. Ratusan rumah mengalami kerusakan, dan sekitar 800 warga terdampak langsung, kini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Janji bantuan perbaikan rumah dari pemerintah belum sepenuhnya terealisasi, memaksa sebagian warga untuk terus bertahan di rumah-rumah yang rusak atau mengontrak tempat tinggal sementara dengan segala keterbatasan.
Yuni, seorang ibu rumah tangga dari Kelurahan Betungan, Perumahan Rafflesia Asri, Kota Bengkulu, adalah salah satu dari sekian banyak korban yang merasakan dampak gempa tersebut. Rumahnya mengalami kerusakan sedang, namun hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan. "Kami tidur dengan pintu yang tidak bisa ditutup rapat karena rusak. Dinding belakang rumah juga retak parah, kami khawatir roboh," ungkap Yuni dengan nada cemas saat menerima kunjungan Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Victor Antonius Saragih Sidabutar.
Keresahan Yuni adalah cerminan dari kondisi yang dialami banyak warga lainnya. Mereka hidup dalam ketidakpastian, menanti uluran tangan pemerintah untuk memperbaiki rumah mereka. Meskipun pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menjanjikan dana stimulan dengan besaran Rp 60 juta untuk rumah rusak berat, Rp 30 juta untuk rusak sedang, dan Rp 15 juta untuk rusak ringan, proses realisasinya berjalan lambat.
"Mungkin perbaikan rumah yang rusak berat didahulukan, sementara kami yang rusak sedang dan ringan harus bersabar menunggu," tutur Yuni dengan nada pasrah. Namun, harapan untuk segera mendapatkan bantuan tetap membara di hati mereka.
Uluran Tangan Kejaksaan Tinggi Bengkulu: Bantuan Logistik dan Dana untuk Korban Gempa
Di tengah penantian panjang, secercah harapan muncul dari Kejaksaan Tinggi Bengkulu. Kajati Bengkulu, Victor Antonius Saragih Sidabutar, turun langsung ke lokasi terdampak gempa untuk menyerahkan bantuan tahap kedua kepada para korban. Sebelumnya, Kejati telah memberikan bantuan berupa sembako.
Kali ini, bantuan yang disalurkan berupa paket peralatan dapur, makanan, kasur, serta 147 paket lainnya yang disesuaikan dengan data dari BPBD untuk korban dengan rumah rusak sedang dan ringan. "Hari ini kami serahkan secara simbolis 15 paket, dan sisanya akan disalurkan seluruhnya melalui BPBD by name by address paling lambat hari Selasa depan," jelas Victor.
Yuni dan warga lainnya menyambut bantuan tersebut dengan rasa syukur. Mereka berharap kunjungan Kajati dapat menjadi momentum untuk mempercepat proses perbaikan rumah mereka. "Bantuan dari kejaksaan sangat berarti bagi kami. Semoga dengan kunjungan Pak Kajati, perbaikan rumah kami bisa dipercepat," harap Yuni.
Selain paket bantuan logistik, Kajati Bengkulu juga menyalurkan dana sebesar Rp 120 juta untuk meringankan beban para pengungsi gempa bumi. Bantuan ini diharapkan dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masa sulit ini.
Mengenang Gempa Bengkulu: Dampak Kerusakan dan Upaya Pemulihan
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang terjadi pada Jumat, 23 Mei 2025, pukul 02.52 WIB, telah menyebabkan kerusakan signifikan pada ratusan rumah warga di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Berdasarkan data yang diperbarui pada Sabtu, 24 Mei 2025, sebanyak 255 rumah dilaporkan rusak akibat gempa tersebut.
Upaya pemulihan pasca gempa terus dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait. Namun, proses perbaikan rumah yang rusak berjalan lambat, sehingga banyak warga yang masih harus bertahan dalam kondisi yang tidak layak. Diharapkan, dengan adanya perhatian dan bantuan dari berbagai pihak, proses pemulihan pasca gempa di Bengkulu dapat segera dipercepat, sehingga warga dapat kembali hidup нормальные kehidupan dan melupakan trauma yang mendalam.
Berikut adalah rincian dana stimulan dari BNPB untuk perbaikan rumah:
- Rusak Berat: Rp 60 juta
- Rusak Sedang: Rp 30 juta
- Rusak Ringan: Rp 15 juta