Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan program-program pemerintah melalui pembinaan yang lebih intensif. Sekretaris Jenderal PP, Arif Rahman, menyampaikan hal ini sebagai respons atas berbagai isu terkait ormas, termasuk imbauan terkait penggunaan atribut yang menyerupai seragam aparat.

Arif Rahman menegaskan bahwa PP sebagai ormas yang dilindungi undang-undang memiliki hak untuk berserikat dan berkumpul. Oleh karena itu, jika pemerintah menganggap keberadaan PP meresahkan masyarakat, solusi yang tepat adalah melalui pembinaan yang berkelanjutan. Pembinaan ini diharapkan dapat membantu PP untuk lebih selaras dengan program-program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah.

Selain itu, Arif juga menyoroti pentingnya pemerintah untuk memperketat proses perizinan pendirian ormas. Menurutnya, pendirian ormas seharusnya tidak dilakukan dengan mudah dan harus memenuhi persyaratan yang ketat, seperti memiliki struktur organisasi yang jelas hingga tingkat daerah. Arif juga menekankan perlunya verifikasi dan evaluasi terhadap ormas-ormas yang sudah berdiri, untuk memastikan bahwa ormas tersebut memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

"Pemerintah harus mulai melakukan verifikasi agar ormas-ormas juga tidak dengan mudah bisa berdiri. Harus ada evaluasi setiap ormas yang berdiri apa yang sudah diperbuat, dilakukan," tegas Arif.

PP sendiri, lanjut Arif, memiliki sejarah panjang dan merasa sebagai bagian dari keluarga besar TNI. Oleh karena itu, PP siap untuk terus berkontribusi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mendukung program-program pemerintah demi kemajuan Indonesia.

Berikut poin-poin yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PP, Arif Rahman:

• Kesiapan PP untuk bersinergi dengan pemerintah melalui pembinaan.
• Permintaan agar pemerintah memperketat proses perizinan pendirian ormas.
• Penekanan perlunya verifikasi dan evaluasi terhadap ormas yang sudah berdiri.
• PP merasa sebagai bagian dari keluarga besar TNI dan siap berkontribusi bagi bangsa.