Putin Tegaskan Keterlibatan Rosneft dalam Proyek Kilang Tuban Berlanjut
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan jaminan bahwa Rosneft, perusahaan energi raksasa asal Rusia, akan terus berpartisipasi dalam pengembangan proyek kilang minyak dan petrokimia di Tuban, Jawa Timur. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan bilateral antara Putin dan Presiden Prabowo Subianto di St Petersburg, Rusia, pada hari Kamis.
"Rosneft dan Pertamina akan terus menjalankan proyek bersama untuk membangun kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur," ujar Putin dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan tersebut.
Proyek Kilang Tuban, yang dikenal sebagai New Grass Root Refinery (NGRR), merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi. Kilang ini ditargetkan untuk menghasilkan hingga 229 ribu barel per hari, termasuk gasoline, diesel, dan avtur dengan standar Euro V. Dengan kapasitas produksi yang direncanakan mencapai 300.000 barel per hari, kilang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi domestik dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor BBM.
Proyek ini merupakan usaha patungan antara Pertamina, yang memegang 55% saham, dan Rosneft dengan 45% saham. Saat ini, proyek NGRR Tuban tengah memasuki tahap akhir persiapan Final Investment Decision (FID), yang diharapkan selesai pada kuartal keempat tahun 2025.
Namun, perjalanan proyek ini tidak tanpa tantangan. Nilai investasi proyek mengalami peningkatan signifikan dari estimasi awal US$ 13,5 miliar menjadi sekitar US$ 23 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan desain, biaya pembebasan lahan, serta dampak dinamika geopolitik dan fluktuasi nilai tukar.
Terlepas dari tantangan tersebut, proyek ini telah menyerap lebih dari 1.200 tenaga kerja lokal dan mencapai kemajuan signifikan dalam tahapan desain Front-End Engineering Design (FEED), dengan progres antara 62% hingga 94%.
Sebelumnya, sempat muncul kekhawatiran mengenai kelanjutan proyek ini akibat sanksi internasional yang dijatuhkan kepada Rusia terkait konflik di Ukraina. Kekhawatiran ini memicu pertimbangan untuk mencari mitra baru menggantikan Rosneft. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada saat itu sempat menyatakan bahwa pemerintah sedang menjajaki opsi untuk mencari investor baru karena kesulitan yang dihadapi Rosneft akibat blokade ekonomi dan geopolitik.
Namun, dengan pernyataan terbaru dari Presiden Putin, kelanjutan keterlibatan Rosneft dalam proyek Kilang Tuban kini telah mendapatkan kepastian. Hal ini memberikan angin segar bagi kelanjutan proyek strategis ini dan menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama di sektor energi.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai proyek Kilang Tuban:
- Nama Proyek: New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban
- Lokasi: Tuban, Jawa Timur
- Kapasitas Produksi: 300.000 barel per hari
- Produk: Gasoline, diesel, avtur (standar Euro V)
- Kepemilikan Saham: Pertamina (55%), Rosneft (45%)
- Target FID: Kuartal IV 2025
- Nilai Investasi: US$ 23 miliar
- Status: Tahap akhir persiapan FID