Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Dolar AS Terperosok ke Level Rp 16.373
Rupiah Unjuk Gigi, Dolar AS Kehilangan Taji di Pasar Valuta Asing
Akhir pekan ini menjadi saksi bisu bagi performa gemilang mata uang rupiah. Membuka perdagangan hari ini, Jumat (20/6/2025), rupiah menunjukkan taringnya dengan menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Akibatnya, mata uang Negeri Paman Sam itu harus rela terperosok ke level Rp 16.373.
Berdasarkan pantauan data Bloomberg pada pukul 09.20 WIB, nilai tukar dolar AS mengalami penurunan sebesar 33 poin atau setara dengan 0,20% dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Kondisi ini menempatkan dolar AS pada posisi yang kurang menguntungkan.
Tak hanya terhadap rupiah, tren pelemahan dolar AS juga terlihat pada pergerakannya terhadap sejumlah mata uang Asia lainnya. Berikut rincian pergerakan dolar AS terhadap beberapa mata uang regional:
- Won Korea Selatan: Dolar AS melemah sebesar 0,57%.
- Peso Filipina: Dolar AS terkoreksi sebesar 0,38%.
- Dolar Baru Taiwan: Dolar AS mengalami penurunan sebesar 0,25%.
- Ringgit Malaysia: Dolar AS melemah tipis sebesar 0,20%.
- Yen Jepang: Dolar AS melemah sebesar 0,11%.
- Dolar Hong Kong: Dolar AS melemah tipis sebesar 0,01%.
Namun, di tengah dominasi pelemahan, dolar AS masih menunjukkan kekuatan terhadap beberapa mata uang Asia. Berikut adalah mata uang yang mengalami penguatan terhadap dolar AS:
- Rupee India: Dolar AS menguat sebesar 0,30%.
- Baht Thailand: Dolar AS mencatatkan kenaikan sebesar 0,15%.
- Yuan China: Dolar AS menguat tipis sebesar 0,09%.
Pergerakan nilai tukar mata uang ini mencerminkan dinamika kompleks yang terjadi di pasar valuta asing global. Faktor-faktor seperti kebijakan moneter, sentimen investor, dan kondisi ekonomi regional turut memengaruhi fluktuasi nilai tukar antar mata uang.