Keterlambatan Jadwal Hemodialisis di RSUD Pamekasan Dikeluhkan Pasien
Keterlambatan jadwal cuci darah atau hemodialisis (HD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah salah seorang pasien, Hendra Irawan, mengeluhkan lamanya penantian untuk mendapatkan layanan tersebut. Hendra, warga Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, telah dirawat di rumah sakit sejak Rabu malam (18/6/2025) di ruang Anggrek C9, namun hingga Jumat (20/6/2025) belum ada kejelasan kapan dirinya bisa menjalani hemodialisis.
Istri Hendra, Hodaifah, mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi suaminya yang semakin melemah. Ia menuturkan bahwa pihak rumah sakit menyatakan jadwal cuci darah baru bisa dipastikan pada hari Senin (23/6/2025), dengan alasan dokter yang bertugas baru akan hadir pada hari tersebut. Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga pasien, mengingat Hendra adalah pasien hemodialisis yang sebelumnya telah menjalani cuci darah sebulan lalu. Sejak dua hari sebelumnya, Hendra mengalami sesak napas, mual, pusing, bahkan keluar darah dari gusi. Karena kondisinya yang terus memburuk, ia kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Sebelum dirawat inap, Hendra sempat dibawa ke RSUD Smart Pamekasan pada Rabu pagi, namun disarankan untuk pulang karena tidak membawa surat rujukan. Kondisinya kembali memburuk pada Rabu malam, sehingga keluarga membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan rujukan, dan akhirnya Hendra dirawat inap di RSUD Smart Pamekasan. Hodaifah berharap agar pihak rumah sakit segera memberikan kepastian jadwal cuci darah bagi suaminya, mengingat kondisinya yang semakin memprihatinkan.
Humas RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan, R. Moh. Ramadhian, menjelaskan bahwa Hendra merupakan salah satu dari lima pasien baru HD yang belum mendapatkan jadwal pelayanan HD reguler. Pihak rumah sakit telah berupaya berkoordinasi dengan rumah sakit lain untuk mencarikan slot, namun belum berhasil. Menurut Ramadhian, kondisi pasien saat ini masih dalam pemantauan dan pihak rumah sakit telah melakukan penanganan terhadap keluhan sesak napas yang dialami Hendra. Ia menambahkan, jika kondisi pasien memburuk dan dokter mengkategorikannya sebagai pasien HD non-reguler atau darurat, maka pelayanan cuci darah dapat diberikan sebelum hari Senin. Pihak RSUD mengakui bahwa pasien sempat datang pada Rabu pagi dan disarankan rawat jalan karena kondisinya stabil, namun kemudian kembali lagi pada malam hari dan dirawat inap.