Pemuda Pancasila Kalteng Berupaya Redefinisi Citra Organisasi

Pemuda Pancasila Kalteng Berupaya Redefinisi Citra Organisasi

Kalangan pengurus Pemuda Pancasila (PP) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait tindakan sejumlah oknum yang mencoreng nama baik organisasi di mata publik. Mereka menyadari bahwa stigma negatif yang melekat pada ormas tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja, mengingat sejarah panjang PP yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Bendahara PP Kalteng, Adhie Abdian, menyampaikan secara terbuka tentang realitas kompleks yang dihadapi organisasi. Ia mengakui bahwa citra premanisme masih menjadi bagian dari sejarah PP, sebuah warisan yang sulit dihilangkan sepenuhnya. Namun, ia menegaskan komitmen kuat untuk mengubah persepsi negatif tersebut melalui berbagai upaya strategis.

"Kami tidak bisa menghapus sejarah, tetapi kami bisa mengubah masa depan," ujar Adhie Abdian dalam sebuah kesempatan di Palangka Raya.

Adhie menjelaskan bahwa PP didirikan pada tahun 1959 dengan tujuan mulia, yaitu membantu negara dalam menghadapi ancaman komunisme. Organisasi ini menjadi wadah bagi berbagai elemen masyarakat, termasuk mereka yang memiliki latar belakang keras, untuk menyalurkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air. Namun, seiring berjalannya waktu, implementasi nilai-nilai tersebut mengalami distorsi, sehingga memunculkan citra negatif yang melekat hingga saat ini.

Adhie juga menyinggung tentang munculnya kritikan terhadap PP, yang kerap dituding hanya hadir dalam acara-acara tertentu untuk kepentingan tertentu. Ia menyadari bahwa pandangan tersebut tidak sepenuhnya salah, namun ia menegaskan bahwa PP Kalteng terus berupaya untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

Upaya Redefinisi Citra

Sejak musyawarah besar tahun 2019 di Jakarta, PP Kalteng telah mengambil langkah-langkah konkret untuk meredefinisi citra organisasi. Salah satu fokus utama adalah menghilangkan gaya premanisme dan menggantinya dengan pendekatan yang lebih profesional dan konstruktif.

Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

  • Pendidikan dan Pelatihan: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pengembangan karakter, keterampilan, dan pengetahuan.
  • Kegiatan Sosial dan Kemasyarakatan: Mengintensifkan kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, seperti bakti sosial, donor darah, dan bantuan bencana alam.
  • Penegakan Disiplin Internal: Menindak tegas anggota yang melakukan tindakan melanggar hukum atau merugikan masyarakat.
  • Kemitraan dengan Pihak Eksternal: Membangun kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil, untuk mendukung program-program pembangunan daerah.

Adhie berharap bahwa upaya-upaya tersebut dapat membuahkan hasil positif dan mengubah persepsi masyarakat terhadap PP. Ia mengajak seluruh anggota PP Kalteng untuk bersama-sama membangun organisasi yang lebih baik, yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

PP Kalteng berkomitmen untuk terus berbenah diri dan meningkatkan kualitas organisasi. Dengan semangat persatuan dan gotong royong, PP Kalteng yakin dapat menjadi bagian dari solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.