Aksi Brutal KKB Kalenak Murib di Puncak: Warga Sipil Jadi Korban, Belasan Rumah Dibakar
Aksi kekerasan kembali terjadi di wilayah Puncak, Papua Tengah, di mana Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Kalenak Murib melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak. Insiden tragis yang terjadi pada hari Rabu, 18 Juni, sekitar pukul 09.00 WIT ini mengakibatkan tiga orang warga sipil tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan. Tidak hanya itu, kelompok bersenjata ini juga membakar sedikitnya 11 honai (rumah tradisional Papua), menambah penderitaan bagi masyarakat setempat.
Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz, menyatakan bahwa KKB Kalenak Murib beserta sekitar 23 anggotanya memasuki Kampung Lambera sehari sebelumnya, pada Selasa (17/6) sekitar pukul 16.00 WIT, dengan membawa setidaknya empat pucuk senjata api laras panjang. Penyerangan ini, menurutnya, merupakan tindakan keji yang tidak dapat ditoleransi dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan karena menyasar warga sipil yang tidak bersalah.
Korban meninggal dunia dalam insiden ini adalah Minaggen Wijangge, Patiago Tabuni, dan Oriup Murib. Sementara itu, empat warga sipil lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan, yakni Amos Tabuni (luka tembak di lengan kanan), Anis Tabuni (luka tembak di lengan kiri), Amote Tabuni (luka di bagian kepala), dan Perdus Tabuni (terkena rekoset di bagian kaki).
Menyusul serangan tersebut, sebagian besar warga Kampung Lambera terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman di Distrik Megeabume dan Distrik Sinak. Kondisi ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut, di mana warga sipil hidup dalam ketakutan dan kehilangan tempat tinggal.
Brigjen Faizal Ramadhani menegaskan bahwa Operasi Damai Cartenz akan terus melakukan pengejaran dan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Pihaknya juga menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban dan berjanji akan memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada para pengungsi.
Situasi keamanan di wilayah Puncak, Papua Tengah, memang masih sangat rentan. Aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB seringkali menyasar warga sipil yang tidak bersalah, menciptakan ketidakstabilan dan menghambat pembangunan di daerah tersebut. Pemerintah daerah dan aparat keamanan diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk melindungi warga sipil dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi perdamaian dan pembangunan di Papua.