Hindari Aktivitas Berat dan Jaga Berat Badan, Kunci Cegah Pengapuran Lutut

Nyeri lutut kerap menjadi momok bagi banyak orang, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, tahukah Anda bahwa gaya hidup berperan besar dalam mempercepat atau memperlambat terjadinya pengapuran sendi lutut? Seorang dokter spesialis ortopedi dari RS Fatmawati menekankan pentingnya perubahan gaya hidup sebagai langkah utama untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi lutut yang mengalami osteoartritis. Ia mengingatkan bahwa jika kebiasaan buruk terus dilakukan, kondisi lutut akan semakin memburuk dan bahkan memerlukan tindakan operasi penggantian sendi.

Osteoartritis atau pengapuran lutut adalah kondisi degeneratif yang umum terjadi, terutama pada lansia. Kondisi ini ditandai dengan kerusakan tulang rawan pada sendi lutut, menyebabkan nyeri, kaku, dan keterbatasan gerak. Meski penuaan adalah faktor utama, ada beberapa faktor lain yang dapat mempercepat proses pengapuran, termasuk cedera lutut yang tidak diobati, kelebihan berat badan, bentuk kaki yang tidak normal (O atau X), dan aktivitas fisik berat sejak usia muda.

Lantas, apa saja yang perlu dihindari agar lutut tetap sehat dan terhindar dari pengapuran dini? Berikut adalah beberapa pantangan penting yang perlu diperhatikan:

  • Olahraga berdampak tinggi: Aktivitas seperti lari, lompat, dan aerobik berat memberikan tekanan berlebihan pada sendi lutut. Jika Anda sudah merasakan nyeri atau bunyi pada lutut, sebaiknya beralih ke olahraga low impact seperti berenang, bersepeda, atau jalan santai.
  • Naik-turun tangga berulang kali: Gerakan ini juga memberikan tekanan besar pada lutut. Usahakan untuk meminimalkan penggunaan tangga dan manfaatkan lift jika tersedia.
  • Penggunaan sepatu hak tinggi: Sepatu hak tinggi dapat mengubah distribusi beban tubuh dan memperburuk tekanan pada sendi lutut, terutama pada wanita. Pilihlah sneakers atau sepatu datar yang nyaman untuk aktivitas sehari-hari.
  • Makan berlebihan dan tidak menjaga berat badan: Tidak ada makanan spesifik yang dilarang, namun makan terlalu banyak adalah pantangan utama. Kelebihan berat badan menjadi faktor risiko utama kerusakan sendi lutut. Menjaga berat badan ideal melalui diet seimbang sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
  • Tidak segera menangani cedera lutut: Cedera ringan yang diabaikan dapat memicu pengapuran lebih dini. Jika lutut terasa sakit lebih dari tiga hari atau mengalami pembengkakan yang tidak kunjung hilang, segera konsultasikan ke dokter.

Gejala pengapuran lutut biasanya berkembang secara bertahap, meliputi nyeri lutut tanpa sebab jelas, bunyi "kertek-kertek" saat digerakkan, nyeri saat naik-turun tangga, kaku setelah duduk lama, sulit menekuk lutut saat jongkok, dan nyeri saat tidur. Pada tahap awal, perubahan gaya hidup menjadi kunci utama penanganan. Namun, jika gejala semakin berat, tindakan operasi seperti penggantian sendi lutut atau osteotomy mungkin diperlukan. Metode seperti "pembersihan sendi" atau arthroscopy umumnya tidak direkomendasikan karena dinilai tidak efektif.

Ingatlah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Pengapuran lutut memang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan agar tidak semakin parah. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari pantangan-pantangan di atas, Anda dapat menjaga sendi lutut tetap berfungsi optimal dan terhindar dari operasi.