Danantara Dorong Konsolidasi BUMN Logistik untuk Tingkatkan Daya Saing

Konsolidasi BUMN Logistik: Upaya Danantara Tingkatkan Efisiensi dan Daya Saing

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah menggodok rencana ambisius untuk merevolusi sektor logistik nasional. Langkah strategis yang tengah dipertimbangkan adalah menggabungkan seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang logistik menjadi satu entitas raksasa. Inisiatif ini didorong oleh keinginan untuk meningkatkan efisiensi, menghilangkan duplikasi, dan memperkuat daya saing BUMN di kancah global.

Saat ini, teridentifikasi sebanyak 18 perusahaan, termasuk BUMN dan anak usahanya, yang berkecimpung di sektor logistik. Namun, COO Danantara, Dony Oskaria, menilai bahwa fragmentasi ini justru menghambat pertumbuhan dan inovasi. Ia mengungkapkan bahwa banyaknya pemain dengan skala kecil dan model bisnis yang tumpang tindih menyebabkan inefisiensi dan kurangnya daya saing.

"Kita punya 18 perusahaan logistik yang bisnisnya itu-itu saja, kecil-kecil, ragamnya banyak dan konsepnya tidak jelas," ujar Dony dalam sebuah forum diskusi di Jakarta.

Beberapa BUMN yang memiliki lini bisnis logistik antara lain:

  • Angkasa Pura Logistik
  • Pos Logistik Indonesia
  • Kereta Api Logistik
  • Pelindo Solusi Logistik (SPSL)
  • Pelindo Logistik
  • Semen Indonesia Logistik

Menurut Dony, masing-masing perusahaan fokus pada segmen yang berbeda dalam rantai pasok, seperti first mile, last mile, atau middle mile. Namun, tidak ada satu pun yang mampu menawarkan solusi logistik yang komprehensif dan kompetitif.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Danantara melakukan pemetaan secara mendalam terhadap seluruh bisnis BUMN. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi sinergi dan melakukan konsolidasi. Perusahaan-perusahaan yang memiliki lini bisnis serupa akan digabungkan untuk menciptakan skala ekonomi yang lebih besar dan meningkatkan efisiensi operasional.

"Yang tadinya logistiknya ada 18, nanti menjadi satu perusahaan logistik yang size-nya cukup besar, kompetitif, mampu bersaing, dan memberikan nilai tambah yang signifikan buat Danantara," jelas Dony.

Selain konsolidasi di sektor logistik, Danantara juga berencana untuk merasionalisasi jumlah BUMN secara keseluruhan. Saat ini, terdapat 888 perusahaan BUMN, termasuk anak dan cucu usaha. Danantara menargetkan untuk memangkas jumlah tersebut menjadi di bawah 200 perusahaan yang lebih fokus dan efisien.

Konsolidasi BUMN ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan pelat merah di sektornya masing-masing dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.