Kylian Mbappe Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Gastroenteritis Akut: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Kylian Mbappe Dirawat Intensif Akibat Gastroenteritis Akut
Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola. Bintang Real Madrid, Kylian Mbappe, dikabarkan menderita gastroenteritis akut yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit. Absennya Mbappe dalam laga pembuka Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Al Hilal menjadi sorotan utama. Pengumuman resmi dari klub melalui media sosial Instagram pada Kamis (19/6/2025) mengonfirmasi kondisi kesehatan sang pemain.
"Pemain kami, Kylian Mbappe, mengalami kasus gastroenteritis akut dan telah dirawat di rumah sakit untuk menjalani serangkaian tes serta mendapatkan perawatan yang sesuai," demikian pernyataan resmi klub.
Gastroenteritis, penyakit yang menyerang sistem pencernaan, kini menjadi perhatian publik. Apa sebenarnya gastroenteritis itu? Bagaimana gejalanya? Dan yang terpenting, bagaimana cara penanganannya?
Mengenal Gastroenteritis: Lebih dari Sekadar Sakit Perut
Gastroenteritis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada lambung dan usus. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun yang paling umum adalah infeksi virus, bakteri, atau parasit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan bahwa bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi, dan Salmonella spp. dapat menjadi penyebab infeksi bakteri. Sementara itu, virus seperti Norovirus, Rotavirus, dan Adenovirus juga dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Parasit seperti Giardiasis, Cryptosporidiosis, dan Cyclosporiasis juga dapat memicu gastroenteritis.
Selain infeksi, gastroenteritis juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti efek samping obat-obatan, konsumsi bahan-bahan toksik seperti logam berat, jamur beracun, kokain, alkohol, atau bahkan efek samping dari kemoterapi.
Gejala Gastroenteritis yang Perlu Diwaspadai
Gejala utama gastroenteritis meliputi:
- Diare (buang air besar encer lebih dari tiga kali sehari)
- Mual
- Muntah
- Nyeri atau kram perut
Selain gejala utama tersebut, beberapa gejala lain juga dapat menyertai gastroenteritis, di antaranya:
- Kehilangan selera makan
- Demam
- Menggigil
- Kelelahan
- Badan pegal-pegal
Akibat diare dan muntah yang berlebihan, penderita gastroenteritis juga berisiko mengalami dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi meliputi:
- Kulit kering
- Mulut kering
- Pusing
- Rasa haus yang berlebihan
Dalam kasus gastroenteritis akut, seperti yang dialami oleh Kylian Mbappe, diare biasanya berlangsung dalam waktu singkat, kurang dari 14 hari. Namun, jika gejala-gejala tersebut muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Penanganan Gastroenteritis: Istirahat Cukup dan Hidrasi Optimal
Pada umumnya, gastroenteritis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis khusus. Kunci utama dalam penanganan gastroenteritis adalah dengan memberikan tubuh istirahat yang cukup dan memastikan asupan cairan yang optimal untuk mencegah dehidrasi.
Selama masa pemulihan, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang hambar dan mudah dicerna. Hindari makanan yang pedas, berlemak, atau mengandung banyak serat.
Jika diperlukan pengobatan medis, biasanya bersifat suportif, yaitu bertujuan untuk mendukung proses penyembuhan alami tubuh. Beberapa tindakan medis yang mungkin dilakukan antara lain:
- Pemberian cairan intravena (IV) untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
- Pemberian nutrisi parenteral untuk memberikan energi pada tubuh tanpa membebani sistem pencernaan.
- Pemberian obat-obatan untuk meredakan gejala seperti mual dan diare.
Dalam kasus gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau antiparasit. Sementara itu, jika penyebabnya adalah bahan kimia beracun, pasien mungkin memerlukan perawatan tambahan untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Kondisi yang dialami Kylian Mbappe menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Dengan mengenali gejala dan mengetahui cara penanganannya, kita dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan yang kompeten untuk diagnosis dan penanganan masalah kesehatan Anda.