22 Juni: Mengungkap Sejarah di Balik Perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta

Jakarta, kota metropolitan yang dinamis, setiap tahunnya merayakan hari jadinya pada tanggal 22 Juni. Penetapan tanggal ini sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta bukan tanpa alasan. Ada sejarah panjang dan proses yang melatarbelakanginya, hingga akhirnya menjadi tradisi yang terus dilestarikan hingga kini.

Kilas Balik Sunda Kelapa

Tanggal 22 Juni memiliki makna penting karena menandai peristiwa penting dalam sejarah Jakarta, yaitu penaklukan Sunda Kelapa oleh pasukan Fatahillah pada tahun 1527. Saat itu, Fatahillah memimpin pasukan dari Kesultanan Demak dan Cirebon berhasil merebut pelabuhan Sunda Kelapa dari tangan Portugis. Kemenangan ini menjadi titik balik penting, karena kemudian nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta, yang berarti "kemenangan yang sempurna". Peristiwa inilah yang kemudian dianggap sebagai fondasi berdirinya Kota Jakarta.

Proses Penetapan 22 Juni sebagai HUT Jakarta

Inisiatif untuk menetapkan 22 Juni sebagai HUT Jakarta datang dari Sudiro, Wali Kota Jakarta pada periode 1953-1958. Beliau berpendapat bahwa Jakarta sebagai sebuah kota modern membutuhkan identitas dan hari perayaan yang berbeda dari Batavia, nama Jakarta pada masa penjajahan Belanda. Untuk mewujudkan gagasan ini, Sudiro membentuk tim yang beranggotakan tokoh-tokoh sejarah seperti Mohammad Yamin, Sukanto, dan Sudarjo Tjokrosiswoyo. Tim ini bertugas menyusun naskah yang meneliti dan mengkaji sejarah Jakarta dari masa ke masa.

Hasil penelitian tim tersebut tertuang dalam naskah berjudul "Dari Jayakarta ke Jakarta". Naskah ini menyimpulkan bahwa tanggal 22 Juni 1527 adalah tanggal yang paling relevan dan mendekati momentum pendirian Jayakarta oleh Fatahillah. Berdasarkan naskah tersebut, Sudiro kemudian mengajukan usulan penetapan 22 Juni sebagai HUT Jakarta kepada Dewan Perwakilan Kota Sementara. Usulan ini diterima secara bulat dalam sidang pleno pada tanggal 22 Juni 1956. Sejak saat itu, setiap tanggal 22 Juni diperingati sebagai HUT Jakarta, lengkap dengan sidang istimewa DPRD sebagai bagian dari tradisi.

Perayaan HUT Jakarta: Dulu dan Kini

Perayaan HUT Jakarta selalu menjadi momen istimewa bagi warga kota. Berbagai acara dan kegiatan diselenggarakan untuk memeriahkan hari jadi ini, mulai dari kegiatan budaya, hiburan, hingga acara-acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah kota. Tahun ini, Jakarta akan merayakan HUT ke-498 dengan tema "Jakarta Kota Global dan Berbudaya". Tema ini mencerminkan semangat Jakarta untuk menjadi kota yang berdaya saing di tingkat internasional, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.

Adapun rangkaian acara HUT Jakarta tahun ini meliputi:

  • Wonders of Jakarta di Ecopark Ancol
  • Monas Week di sisi barat Monas
  • Upacara dan rapat paripurna di Monas dan Gedung DPRD
  • Malam hiburan di Balai Kota dan Lapangan Banteng
  • Pameran lukisan Sarnadi Adam
  • Program Reflections on the History of Sounds and Listening di Taman Suropati
  • Khitanan massal di sejumlah RPTRA
  • Jakarta Fair Kemayoran di JIExpo
  • Pameran Jakarta Provoke! di POS Bloc
  • Gymnastic Jakarta Open di GOR Senam Raden Inten

Peringatan HUT Jakarta bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan sejarah kota, menghargai jasa para pendahulu, dan memotivasi diri untuk berkontribusi dalam pembangunan Jakarta yang lebih baik di masa depan. Rangkaian perayaan ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju Jakarta 500 tahun pada 2027.

Dengan demikian, tanggal 22 Juni memiliki makna historis yang mendalam bagi Jakarta. Penetapan tanggal ini sebagai HUT Jakarta adalah hasil dari proses panjang dan kajian mendalam, serta menjadi pengingat akan semangat perjuangan dan identitas kota yang terus berkembang.