Operasi Anti-Teror: Densus 88 Amankan Seorang Terduga Teroris di Bima

Penangkapan Terduga Teroris Guncang Kota Bima

Kota Bima, Nusa Tenggara Barat dikejutkan dengan penangkapan seorang pria yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror pada hari Kamis, 19 Juni 2025. Operasi senyap ini mengindikasikan keseriusan aparat keamanan dalam menindaklanjuti potensi ancaman teror di wilayah tersebut.

Terduga pelaku, yang diidentifikasi dengan inisial AH, diketahui bukan merupakan warga asli Bima. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa AH berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, dan telah tinggal di Kota Bima selama beberapa tahun terakhir. Keberadaannya di Bima inilah yang kemudian menjadi perhatian aparat, hingga akhirnya dilakukan penangkapan.

Pihak Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota membenarkan adanya operasi penangkapan tersebut. Aipda Nasrun, Kasubsi Humas Polres Bima Kota, mengonfirmasi bahwa Densus 88 telah melakukan penangkapan terhadap seorang terduga teroris di wilayah hukumnya. Polres Bima Kota turut memberikan dukungan dalam operasi tersebut, menunjukkan sinergi antara Densus 88 dan kepolisian daerah dalam memberantas terorisme.

Lokasi pasti penangkapan dirahasiakan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Nasrun hanya menyebutkan bahwa penangkapan dilakukan di wilayah Kota Bima, namun bukan di Kelurahan Penatoi. Hal ini menimbulkan spekulasi mengenai jaringan atau pihak-pihak lain yang mungkin terkait dengan AH di wilayah tersebut.

Meskipun membenarkan penangkapan, Polres Bima Kota enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai keterlibatan AH dalam jaringan terorisme. Nasrun menegaskan bahwa informasi terkait hal tersebut sepenuhnya menjadi wewenang Densus 88. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa kasus ini memiliki dimensi yang kompleks dan memerlukan penanganan khusus dari tim anti-teror.

Penangkapan AH di Kota Bima menjadi pengingat bahwa ancaman terorisme masih nyata dan dapat terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Aparat keamanan terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya-upaya pencegahan untuk meminimalisir potensi serangan teror. Masyarakat juga diimbau untuk proaktif melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib, demi terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif.

Operasi penangkapan ini menunjukkan komitmen Densus 88 dalam memberantas jaringan terorisme hingga ke akar-akarnya. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kepolisian daerah dan masyarakat, diharapkan upaya-upaya pencegahan dan penindakan terhadap terorisme dapat berjalan efektif dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.