Laili, Siswi Berprestasi dari Keluarga Sederhana, Raih Impian Lewat Sekolah Rakyat: Kisah Inspiratif dari Malang

Di sebuah rumah sederhana di kawasan Polehan, Kota Malang, tersembunyi sebuah kisah inspiratif tentang seorang gadis bernama Rahmatil Laili Rahmadani, atau yang akrab disapa Laili. Di usianya yang baru menginjak 12 tahun, Laili menyimpan cita-cita besar untuk menjadi seorang pramugari. Mimpi ini seolah menemukan jalannya melalui program Sekolah Rakyat (SR), sebuah inisiatif pendidikan yang memberikan harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Laili, yang saat ini masih duduk di kelas 6 SDN Polehan 5, terpilih sebagai salah satu dari 100 siswa yang akan menerima pendidikan gratis penuh melalui program unggulan pemerintah. Kabar baik ini disambut dengan sukacita oleh Laili dan keluarganya. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI, Anto Mukti Putranto, bahkan menyempatkan diri mengunjungi kediaman Laili untuk memberikan dukungan dan semangat.

Lahir dari keluarga sederhana, dengan ayah seorang kuli bangunan dan ibu seorang ibu rumah tangga, Laili tidak pernah menyerah pada keadaan. Keluarga Laili merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Bapaknya berpenghasilan sekitar Rp 2 juta setiap bulannya. Keluarga Laili mengontrak tanah untuk tempat tinggal. Nilai sewa tanah itu sekitar Rp 700.000 setiap tahun.Keterbatasan ekonomi tidak menghalanginya untuk terus berprestasi di sekolah dan meraih cita-citanya.

Program Sekolah Rakyat menjadi angin segar bagi Laili. Awalnya, Laili sempat enggan bersekolah di SR karena dengan sistem asrama. Namun, dengan dukungan dan motivasi dari orang tua, ia akhirnya bersedia untuk mengikuti program ini. Ia menyadari bahwa SR adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan mewujudkan impiannya.

Anto Mukti Putranto, dalam kunjungannya, menyampaikan bahwa program SR tidak hanya memberikan pendidikan gratis, tetapi juga memberdayakan keluarga siswa untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka. Program SR di gedung Poltekom Malang nantinya akan menampung 100 pelajar kurang mampu dengan 4 rombongan belajar (rombel) SMP. Pemerintah akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada orang tua siswa agar mereka dapat memiliki penghasilan yang lebih baik.

  • Pendataan siswa dilakukan oleh Kementerian Sosial berdasarkan data akurat di lapangan.
  • Memastikan hanya mereka yang benar-benar membutuhkan yang terpilih.
  • Realisasi pelaksanaan yang ada mencapai 40,04 persen, dan sisanya tinggal pengerjaan CCTV serta pengadaan meubeler.

Anto menegaskan, tujuan utama program ini adalah memutus rantai kemiskinan dengan memberikan peluang pendidikan yang setara. Ia juga menjamin pengawasan ketat terhadap proses belajar mengajar yang ada.

Dengan adanya program Sekolah Rakyat, Laili dan anak-anak kurang mampu lainnya memiliki harapan baru untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kisah Laili adalah bukti bahwa dengan kerja keras, dukungan keluarga, dan kesempatan yang tepat, setiap anak berhak untuk menggapai cita-citanya setinggi langit.